Perlahan, Jaiden menekan tubuh Juliete ke kasur, membawa gadisnya berbaring di bawahnya. Tubuh Jaiden kini menggantung di atasnya, satu lengan menyangga di samping kepala Juliete, satu tangan membelai pelipisnya, mengusir sisa air mata di sudut matanya. Tatapan Jaiden menancap lurus ke mata Juliete begitu dekat, napasnya membakar kulit pipi wanitanya. “Sekarang… apa pun yang kau minta, akan kuturuti, Juliete.” Suaranya dalam, menggetarkan dada Juliete yang masih naik turun menahan napas. “Karena sekarang kau, adalah bagian dari diriku.” Rahangnya mengeras, tapi jemarinya membelai pipi Juliete selembut kabut. “Aku sudah memberitahu semuanya tentangku, tak ada lagi yang kusembunyikan. Semua keburukanku, semua iblis dalam diriku, kau mengetahuinya.” Ia menunduk, hidungnya bersentuhan dengan hidung Juliete, menelan semua jarak di antara mereka. “Aku tak tahu apakah ini cinta, atau obsesi.” Bisik Jaiden, suaranya serak, bibirnya nyaris menempel di bibir Juliete yang bergetar. “Ta
Last Updated : 2025-07-10 Read more