Semua Bab Bukan Sekedar Suami Pengganti: Bab 11 - Bab 20

🔥🔥🔥 Bi sumi sedang sibuk memasak menu untuk sarapan, Zaskia masuk ke dalam dapur dengan raut wajah pucat pasi. Tatapan matanya kosong, raganya ada di rumah tapi isi pikirannya melayang entah kemana. Sesuatu yang buruk mungkin baru saja terjadi, terlebih semalam mantan kekasih Zaskia tiba-tiba muncul dan ikut acara makan bersama dengan keluarga. Mungkin Zaskia dan Anjas baru saja ribut, tebak Bi sumi. "Ada apa Non?" tanya Bi Sumi. "Tidak ada apa-apa kok Bi. Bisa minta tolong buatkan aku secangkir kopi?" "Bisa, tunggu sebentar." Zaskia kembali melamun, dia teringat pada kejadian semalam. Bisa bisanya dia tergoda oleh rayuan Anjas dan hampir membuat mereka berdua melakukan itu. Mereka memang suami istri, tapi Zaskia belum siap untuk menyerahkan dirinya sepenuhnya pada Anjas. Tapi sekarang Zaskia sedang bimbang, apakah Anjas marah padanya karena penolakannya semalam? Pria itu terus tidur sambil memunggunginya tanpa bicara sepatah katapun. Jika terus seperti itu maka malaika

Kevin berdiri di depan gerbang rumah besar itu, tempat yang dulu ia tinggali sebelum semuanya berantakan. Tangannya berkeringat meski udara sore tidak terlalu panas. Ia menatap gerbang besi hitam yang menjulang tinggi, mengingat kembali saat ia meninggalkan rumah ini dengan gegabah, kabur di hari pernikahannya demi seorang wanita yang kini mengandung anaknya.Dia menarik napas dalam, lalu menekan bel. Tidak lama kemudian, seorang pelayan membukakan pintu. Mata pria tua itu membelalak saat melihat Kevin berdiri di sana."Tuan muda?""Aku ingin bertemu Ayah," ujar Kevin mantap.Pelayan itu tampak ragu, tetapi tetap mempersilahkannya masuk. Kevin berjalan melewati lorong yang penuh dengan kenangan. Saat tiba di ruang tamu, ia mendapati Johan duduk di kursinya, menatapnya dengan tatapan dingin. Anjasmara, adik angkatnya, berdiri tak jauh dari sana, tampak terkejut namun tidak mengatakan apa pun."Jadi kamu akhirnya kembali?" suara Johan terdengar dalam dan penuh amarah. "Setelah menodai n

Zaskia sedang duduk santai di ruang tamunya ketika ponselnya tiba-tiba berdering. Ia melirik layar dan mendapati nama yang sudah lama tak muncul di kontaknya: Retno. Dengan sedikit ragu, ia mengangkat telepon."Halo?" ujar Zaskia."Zaskia! Ini aku, Retno! Kamu masih ingat aku, kan?" suara ceria terdengar dari seberang."Retno? Ya Tuhan, tentu saja aku ingat! Kapan kamu pulang?" tanya Zaskia, terkejut sekaligus senang."Baru tadi pagi. Aku kangen banget sama kamu. Bisa ketemuan hari ini?" ajak Retno.Tanpa berpikir panjang, Zaskia menyetujui ajakan itu. Mereka sepakat bertemu di sebuah kafe yang dulu sering mereka kunjungi.Beberapa jam kemudian, Zaskia tiba lebih dulu dan duduk di sudut kafe. Tak lama, Retno masuk dengan senyum lebar dan langsung memeluk Zaskia erat."Akhirnya ketemu lagi! Kamu kelihatan makin cantik," kata Retno sambil menatap sahabat lamanya."Ah, kamu juga tidak banyak berubah. Bagaimana hidup di luar negeri?" tanya Zaskia.Mereka mulai berbincang, bertukar cerita,

Lily bersandar di sofa empuk berlapis beludru, jemarinya sibuk menggulir layar ponsel sembari menikmati segelas jus jeruk segar yang disajikan oleh salah satu pelayan. Hidupnya kini adalah gambaran dari kemewahan yang selama ini ia impikan. Rumah megah dengan pilar-pilar marmer yang menjulang tinggi, taman yang tertata rapi dengan air mancur menderu di tengahnya, dan garasi luas yang dipenuhi deretan mobil-mobil mewah yang bisa ia gunakan sesuka hati.Ia tersenyum puas. Semuanya terasa begitu mudah. Dengan statusnya sebagai kekasih Kevin dan calon ibu dari cucu pertama dalam keluarga terpandang itu, Lily mendapatkan perlakuan istimewa. Tak ada yang berani mempertanyakan apa pun yang ia minta. Bahkan, saat ia menginginkan sesuatu yang tampaknya tak masuk akal, cukup dengan alasan bahwa ‘anak dalam perutnya ingin itu,’ dan seketika permintaannya akan dikabulkan.“Bu Lily, mobil mana yang ingin digunakan hari ini?” tanya seorang sopir pribadi dengan sopan.Lily melirik ke arah jendela, m

🔥🔥🔥Akhir pekan ini terasa istimewa bagi Ningrum dan Hendri. Putri tunggal mereka, Zaskia, akan datang menginap bersama suaminya, Anjasmara. Sejak pagi, pasangan suami istri itu sudah sibuk menyiapkan segalanya.Ningrum berdiri di ambang pintu kamar Zaskia, mengamati setiap sudut dengan teliti. "Sayang, tolong ambilkan selimut yang baru, ya. Yang ini sudah agak usang," pintanya sambil merapikan bantal dan guling.Hendri mengangguk, berjalan ke lemari penyimpanan dan mengambil selimut yang lebih tebal. "Rasanya baru kemarin Zaskia tidur di kamar ini setiap malam. Sekarang dia sudah punya rumah sendiri," gumamnya dengan nada nostalgia."Ya, waktu berjalan cepat," sahut Ningrum, tersenyum. "Tapi setidaknya akhir pekan ini dia kembali ke rumah."Setelah memastikan kamar bersih dan rapi, mereka beralih ke dapur. Ningrum menyiapkan bahan-bahan untuk memasak, sementara Hendri membantunya dengan sigap. Aroma masakan yang harum segera memenuhi seluruh rumah."Apa kita buat ayam bakar favori