Mereka larut dalam ciuman itu, seakan dunia berhenti berputar hanya untuk keduanya. Alana melingkarkan lengannya erat di leher Dave, menautkan diri seolah tak ingin ada jarak sedikit pun. Ciuman mereka semakin dalam, dipenuhi rasa rindu, cinta, sekaligus kebahagiaan yang tak mampu terucap dengan kata. Dave membalasnya dengan lembut namun penuh gairah, jemarinya menyusuri punggung Alana, membuat tubuh istrinya bergetar halus.Namun, kehangatan itu tiba-tiba harus terhenti ketika suara asing ikut menyusup di antara mereka.“Kruk… kruk…”Suara perut keroncongan itu begitu jelas, hingga keduanya saling terdiam. Dave sempat memandang Alana dalam, lalu perlahan ia menahan pundaknya, memberi jarak tipis di antara mereka. Senyum geli terbit di wajahnya.“Kamu lapar?” tanyanya, suara terdengar hangat bercampur tawa kecil.Alana menunduk, pipinya memerah. Ia tersenyum malu-malu, lalu mengangguk pelan. “Iya…”Dave terkekeh, lalu mengusap lembut puncak kepala Alana. “Kalau begitu, ayo kita makan
Terakhir Diperbarui : 2025-09-13 Baca selengkapnya