Kedua bola mata Alana membulat sempurna. Lagi dan lagi, Dave membantunya. Padahal sudah banyak Dave membantunya. Alana sampai tidak tahu bagaimana membalas kebaikan Dave itu. Andai Alana punya uang sendiri, mungkin ia tidak perlu meminta tolong pada Dave Namun, ia tidak punya uang. Apalagi sebanyak tiga puluh juta. Dave menghela napas pelan lalu merogoh ponselnya dari saku celana. “Berikan nomor rekening kalian,” ucapnya tenang namun tegas Salah seorang pria penagih hutang segera menyodorkan secarik kertas. Gerakannya tergesa, seolah khawatir Dave akan berubah pikiran. Dave menerimanya, menunduk sejenak, lalu jemarinya lincah menari di layar ponsel. Hanya dalam hitungan detik, ia menekan tombol terakhir “Aku sudah mengirimnya.” Tatapannya lurus, tajam, penuh wibawa pada pria di depannya Penagih itu segera mengeluarkan ponselnya. Ia membuka aplikasi bank dengan wajah penuh harap. Begitu melihat saldo yang bertambah, bibirnya terangkat lebar. “Bagus, sudah masuk,” ujarnya pu
Terakhir Diperbarui : 2025-09-01 Baca selengkapnya