Laura terduduk lemas di sofa, dia ikut sedih setelah mendapatkan kabar dari sang ibu membuatnya semakin dilema. "Kasihan ibu, padahal dia sudah suka dengan barang-barangnya, apakah aku harus tanya mas Dave?"Mengingat suasana hati suaminya yang masih buruk, Laura pun menggelegkan kepala dan rasanya itu bukan hal tepat untuk dia lakukan saat ini. "Tidak, sebaiknya aku tunggu waktu yang tepat buat bertanya itu,' Tegas Laura, lalu membalas pesan chat sang ibu, dia berjanji jika memang semua mahar dan beberapa barang branded di berikan padanya, akan dia berikan langsung pada ibunya lagi. Setelah menutup layar ponsel, Laura menarik nafas panjang. Selain di minta barang-barang mewahnya. Sang ibu bahkan menekannya agar bisa membuat Dave jatuh cinta padanya. Karena tidak ingin jika sampai perusahaan mereka satu-satunya sewaktu-waktu di ambil oleh ayah mertuanya."Kenapa jadi seperti ini?" Laura memejamkan kedua pelupuk matanya indahnya sejenak, penuh kebingungan. Melihat sebuah lukisan ind
Last Updated : 2025-06-19 Read more