Laura menarik nafas dalam-dalam lalu dia menghela nafas panjang, lalu perlahan ia memutar badan dan menatap adik iparnya itu. "Maaf Deril, aku punya hak untuk menjawab pertanyaan mu," Kata Laura yang kembali melanjutkan langkahnya lagi. Deril tak terima begitu saja, mengingat dirinya yang sudah lama memendam perasaan saat mereka berdua kuliah membuat dia keceplosan mengingatkan perasaannya. "Jika tidak mencintai Kaka untuk apa kamu menikahi dia, hanya membuat hidup mu terbuang sia-sia saja, dan apa kamu tahu ada pria yang tulus mencintai mu," Deril menekan. Sampai membuat kening Laura berkerut rapat, ketika mendengar kata-kata Deril yang begitu ambigu membuatnya semakin pusing. "Deril! apa maksud mu?" Laura tidak mengerti. Deril mengepalkan tangannya, dia memberanikan diri untuk menghampiri Laura dan meraih tangannya. "Aku sangat menyukai mu Laura, dari dulu, tapi kamu malah menikah dengan Kaka," Celetuk Deril, yang sudah tak kuasa menahan perasaannya. Davin dan Merry,
Terakhir Diperbarui : 2025-07-24 Baca selengkapnya