All Chapters of Istri Kontrak Miliarder Arogan: Chapter 51 - Chapter 60

Sera berusaha menenangkan dirinya, lalu berkata dengan suara pelan, “Saya ... saya hanya ingin tahu untuk berjaga-jaga.”Lucas mengernyit.“Berjaga-jaga supaya aku tidak salah berbicara saat bertemu dia lagi.” Sera dengan cepat melanjutkan ucapannya. “Bukankah kamu sendiri yang meminta saya untuk berperan menjadi istrimu dengan baik? Kalau misal saya salah bicara, bukankah nanti akan menjadi masalah? Saya tidak tahu siapa saja orang yang dekat dengan kamu. Karena itu saya harus berhati-hati, kan?”Sera memasang senyum untuk meyakinkan Lucas, tapi jantungnya berdebar cepat. Beruntung otaknya bisa berpikir cepat untuk mencari alasan.Lucas terdiam beberapa saat sebelum tersenyum miring. “Jadi, kamu tidak jadi menyerah di tengah jalan?”Ingin rasanya Sera berteriak dan mengatakan kalau dia tidak ingin kehilangan uangnya secara cuma-cuma setelah membantu pria itu menjadi istri kontraknya. Tapi Sera tidak punya keberanian.Sera tersenyum kecil dan berkata, “Tentu

Sera menghampiri Lucas yang kebetulan baru saja selesai bebricara dengan tamunya.“Kenapa lama sekali?” tanya Lucas dengan suara sangat pelan begitu Sera berdiri di dekatnya. Kekesalan dapat Sera rasakan dari nada bicara Lucas yang dingin.“Maaf. Tadi saya sempat tersesat,” jawab Sera berbohong.“Tersesat?” ulang Lucas, nadanya semakin terdengar dingin. Lucas menatap tajam Sera. “Bukankah tadi aku sudah memintamu menemui Chiara supaya dia mengantarmu? Bagaimana kalian bisa tersesat.”Sera menunduk dalam. “Saya sudah menemuinya, tapi tadi dia sedang mengobrol dengan orang lain. Jadi saya hanya bertanya di mana toilenya pada Chiara dan pergi sendiri.”Lucas berdecak pelan. “Ya sudah. Ayo kita temui para tamu yang lain,” ajak Lucas seraya menggandeng Sera. Kali ini Lucas mengajak Sera ke relasi dan rekan bisninya.Malam semakin larut. Para tamu pun perlahan mulai meninggalkan pesta. Tepat pukul sepuluh malam, pesta pun berakhir. Satria meninggalkan Annora Hotel

Indira dan Chiara terkejut dengan apa yang dilakukan Lucas. Tapi apa yang ada dipikiran keduanya tidaklah sama. Indira menganggap bawah apa yang dilakukan Lucas tidaklah beretika. Sementara Chiara begitu bersemangat, tidak menyangka kakaknya yang begitu dingin bisa sangat agresif terhadap istrinya.Akan tetapi, Chiara sedikit kecewa karena tidak bisa melihat Lucas dan Sera berciuman lebih lama karena Indira buru-buru mengajaknya keluar.“Lu-Lucas.” Sera kembali memanggil Lucas dengan suara pelan.Setelah memastikan ibu dan adiknya keluar dan tidak akan mengintip mereka, Lucas pun menjauhkan wajahnya dari wajah Sera.Sera menghela napas. Apa yang baru saja dilakukan Lucas membuatnya terkejut. Beruntung Sera tidak memiliki riwayat penyakit jantung.Lucas menatap Sera lekat-lekat. “Dengar, Sera. Saat ini statusmu adalah istriku, yang artinya kamu bagian dari keluarga Mahendra. Semua keluargaku berpikir kamu adalah putri dari keluarga terpandang. Karena itu, jangan b

Sera semakin gelisah seiring Lucas yang semakin mendekat dengan wajah datar dan tatapan yang tajam. Dengan susah payah Sera berusaha tenang. Sera mengembangkan senyum lebar pada Lucas.“Lucas, kenapa kamu ke sini?” tanya Sera begitu Lucas duduk di sampingnya.Tentu saja itu pertanyaan basa-basi. Di mana sebenarnya Sera ingin bertanya bagaimana Lucas bisa tahu dirinya dan Chiara berada di tempat ini.Berbeda dengan Chiara. Gadis itu terlihat sangat senang dengan keberadaan Lucas.“Benar, kenapa kakak ke sini?” tanya Chiara penasaran.Pasalnya selama ini Lucas selalu menolak kalau dirinya mengajaknya pergi. Hanya satu kali saja Lucas mau menemaninya pergi, itu pun saat dirinya sedang tidak enak badan waktu itu. saat itu Chiara sangat ingin memakan jajanan di kedai ini. Itu pun Lucas bersedia pergi bersamanya atas desakan Chiara.“Kenapa? Apa aku tidak boleh menyusul kalian?” tanya Lucas balik. Lucas menoleh pada Sera dengan tatapan tajam. “Kenapa kamu tidak bil

Indira menarik kursi di samping Lucas dan mendudukinya. Sementara Chiara menarik kursi di samping Sera. Gadis itu menggenggam tangan Sera yang lain untuk memberikan dukungan.Indira menatap tajam Emily dan Alvin secara bergantian. “Aku tahu kalian tidak menyukaiku. Tapi, apa pantas kalian membuat fitnah seperti itu terhadap anakku?”“Fitnah? Apa maksud kakak dengan aku memfitnahnya? Aku tidak memfitnahnya, tapi memang seperti itu kenyataannya, kan? Kalian berdua bekerja sama ingin mempermalukan kami di hadapan banyak tamu Kakek,” ucap Emily menggebu marah.Emily tidak peduli dengan citranya yang baik akan hancur di hadapan Indira. Kali ini mereka sudah berani secara terang-terangan menantang mereka. Dan Emily sudah tidak bisa tinggal diam lagi. Jika Indira dan Lucas sudah mengibarkan bendera peperangan kepadanya, maka dia pun akan mengangkat bendera yang sama untuk melawan ibu dan anak itu.Indira tersenyum kecil. Tidak sedikit pun tersulut dengan ucapan Emily.“Kalau begitu, mana buk