Gudang selatan berbau karat dan hujan yang merembes lewat atap seng. Lampu kuning berayun pelan di atas kepala, rantainya berderit, memecah sunyi.Helena melangkah masuk paling depan. Mantelnya menyapu lantai basah, sepatu botnya berderak keras.Wolf menyusul di kanan, bahu terbalut perban tapi pistolnya siap. Napasnya terdengar berat, setiap langkah memantul seperti suara besi patah.Luka di bahunya belum sembuh, tapi sorot matanya menolak tunduk. Ia merapatkan rahang, seakan rasa sakit hanya bahan bakar bagi amarah yang ditahan.Dendy sudah lenyap ke sisi bayangan—suara langkahnya seperti diserap dinding.Kevin menutup belakang, senjatanya rendah tapi matanya liar, mengawasi tiap sudut.Sesekali, matanya terseret pada Helena. Ada candu yang ia sembunyikan dalam sorot waspada itu—bukan hanya haus darah, melainkan haus memastikan ia bernapas.Tangannya menggenggam pistol, tapi sebenarnya ingin menggenggam Helena.Di tengah ruangan, Tristan duduk di kursi besi, tangan menggenggam botol
Terakhir Diperbarui : 2025-10-02 Baca selengkapnya