Ada momen ketika peluru berhenti bicara.Yang tersisa hanyalah dua bayangan—dan dunia menahan napas, menunggu siapa yang akan jatuh lebih dulu.Hujan masih menabuh pelabuhan, tapi suara tembakan mereda.Bukan karena peluru habis.Tapi karena setiap bidak di lapangan menahan diri, menunggu perintah dari pusat.Di sisi dermaga, Kevin berdiri. Tubuhnya tegak, pistol masih terarah, tatapannya hitam dingin.Sedikit condong ke depan, seolah tubuhnya siap merobek garis musuh kapan saja. Setiap ototnya bukan hanya ancaman—tapi janji: kalau ia bergerak, akan ada yang mati.Di sisi lain, Dendy melangkah ke samping, masuk ke garis sejajar dengannya.Basah kuyup, jas hitamnya menempel di tubuh, tapi wajahnya sama sekali tidak terusik.Satu tangan memutar pisau, kilatan baja menari bersama hujan. Satu tangan lain memegang pistol dengan santai, seolah waktu bukan musuhnya.Dua pria. Dua legenda. Dua eksekutor berbeda generasi.Helena berdiri di antara mereka, merasakan tekanan yang bahkan lebih taj
Last Updated : 2025-08-23 Read more