"Kita mau ke mana, Tian?" tanya Nita. Kini mereka berdua sudah berada di dalam mobil, meninggalkan ketegangan di kantor Ayahnya.Tian mengendarai kendaraannya dengan hati-hati. Tangannya yang satu sesekali memegang tangan Nita, menyentuh pipi, atau hanya sekadar mengusap puncak kepala kekasihnya itu. Sentuhan-sentuhan kecil yang menenangkan dan membuatnya merasa dicintai."Sebentar lagi tiba, hmm?" jawab Tian dengan suara rendahnya. Ia berharap Nita menyukai tempat tujuannya.Nita memandang ke luar jendela, mencoba mengenali jalanan yang mereka lalui. Tiba-tiba, ia mengerutkan kening. "Tunggu, bukannya ini arah ke Coworth Park?" Nita ingat betul, ia pernah membawa Rubi ke resort mewah itu untuk healing sejenak."Kenapa? Kamu tidak suka?" tanya Tian, ia melirik Nita sekilas, tersenyum jahil. Ia sudah menduga Nita akan mengenali rute ini."Suka sih, tapi... bukannya itu tempat yang sangat... mewah?" Nita bertanya, merasa sedikit tidak enak. Ia tahu Tian kaya, tapi ia tidak mau pria itu
Terakhir Diperbarui : 2025-09-27 Baca selengkapnya