Sentuhan Panas Berujung Menikah

Sentuhan Panas Berujung Menikah

last updateTerakhir Diperbarui : 2025-08-08
Oleh:  MAMAZANBaru saja diperbarui
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
10
7 Peringkat. 7 Ulasan-ulasan
144Bab
37.1KDibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi

Kevin—CEO muda dan berbakat, memiliki paras yang tampan dan berwibawa. Di balik wajahnya yang arogan, ia menyimpan luka yang sulit ia sembuhkan. Kekasih yang ia hargai dan ia cintai, mengkhianatinya dengan tidur bersama pria lain, dimana hal itu terjada saat Kevin ingin melamar sang kekasih. Jalang, murahan, bullshit akan cinta—itulah 3 hal yang kini terpatri di hati Kevin. Eliza Ishana—Gadis cantik yang ceria, menjalani harinya dengan kuliah dan mengurus butik pakaiannya bersama seorang sahabat. Tidak pernah sekalipun menjalin hubungan serius dengan seorang pria. Tapi, karena malam itu, "Eliza... Will you marry me?" Kevin berkata serius dan menatap tajam manik indah Eliza.

Lihat lebih banyak

Bab 1

1. Pertemuan

"Mam, aku pergi dulu ya. Janji sama Angel di butik," ucap Eliza, sambil mencium punggung tangan kedua orang tuanya.

"Iya, hati-hati ya sayang," balas Mama dengan lembut, mengusap kepala anak gadisnya yang manis.

"Bye, Ma! Bye, Pa!" Eliza melambaikan tangan dengan senyum lebar, bergegas menuju mobil sedan merahnya di garasi.

Eliza memiliki butik kecil di salah satu mal besar di Jakarta. Ia menjual pakaian hasil desain sendiri, dilengkapi beberapa koleksi impor dari berbagai negara. Dengan nama lengkap Eliza Ishana—nama yang berarti unik, berharga, dan kuat—Eliza adalah putri bungsu di keluarganya, memiliki dua kakak laki-laki yang sudah berkeluarga. Ia gadis mandiri dengan paras oriental, kulit putih bersih, dan wajah mungil yang selalu memikat.

Menyalakan mesin mobil, Eliza meluncur ke arah mal, ditemani alunan lagu Korea favoritnya.

Drrzzztt

Drrzzztt

"Hmm, iya beb?" Eliza menjawab panggilan dari Angel.

"Eliii, aku udah di depan butik nih!" seru Angel.

"Aduh, aku masih di jalan, sepuluh menit lagi, ya!" jawab Eliza cepat, menggunakan earphone.

"Oke beb! See you!"

Eliza akhirnya tiba di parkiran basemen. Ia langsung berlari menuju butiknya, terlambat dua puluh menit dari waktu yang ia janjikan. Sebenarnya, mereka berjanji bertemu jam dua belas siang, namun Angel datang lebih cepat. Pantas saja Eliza kaget saat ditelepon pukul setengah sebelas oleh Angel.

“Huft, nih anak cepat banget datangnya…” gumam Eliza sambil membalas chat yang baru masuk, tidak sadar dia berjalan tanpa memperhatikan sekitar.

Buggh.

“Aduh!” Eliza mengerang, refleks mengusap hidungnya yang terbentur. Saat mendongak, ia melihat seorang pria tampan mengenakan kacamata hitam dan kaos polo berdiri di depannya.

"Maaf, Om," ucap Eliza buru-buru sambil menunduk.

"Hmm, iya, gak masalah," sahut pria itu cuek. Tapi melihat tingkah lucu Eliza yang terus mengusap hidungnya yang memerah, pria itu jadi sedikit jahil.

“Kayaknya kamu yang kenapa-napa, tuh.”

“Hah?” Eliza kaget, mengangkat alis.

“Tuh, hidung kamu merah,” kata pria itu sambil menyentuh hidung Eliza.

“Oh, iya, hehehe. Gapapa kok, Om!” jawab Eliza salah tingkah. “Saya duluan, ya!” Ia pun berlari kecil ke butiknya.

“Gila… sempat gak normal jantung gue!” batinnya, memegang pipi yang terasa panas.

Akhirnya Eliza tiba di butik di lantai tiga gedung tersebut.

“Halo, Angel…” sapa Eliza sambil membuka pintu butik dan menyalakan lampu. Cahaya lampu utama dan neon box segera menghidupkan suasana butik kecil itu, dipenuhi aroma terapi yang menenangkan. Interior butik yang didominasi warna putih dan sentuhan kayu membuat tempat itu terasa hangat.

“Halo, Eli sayang!” balas Angel antusias, mengikutinya masuk ke butik.

Eliza dan Angel sudah bersahabat tiga tahun. Walaupun beda dua tingkat di kampus, kedekatan mereka tak terpisahkan.

“Mana desain barunya, beb?” tanya Angel penuh semangat, matanya berbinar melihat tumpukan pakaian baru.

Eliza segera menggelar karpet abu muda, mengajak Angel untuk duduk santai. Mereka larut melihat model-model pakaian yang baru datang, diselingi tawa cekikikan saat menemukan desain yang menurut mereka lucu atau terlalu seksi.

Tiba-tiba, terdengar suara dari pintu.

"Ehem..."

Eliza dan Angel sontak menoleh.

“Kak Kevin! Udah selesai kelilingnya?” seru Angel girang.

Kevin, yang disuruh masuk, malah menatap wanita di samping Angel—tak lain adalah Eliza.

“Ehh?” gumam Eliza dan Kevin bersamaan, saling menunjuk.

“Kalian kenal?” tanya Angel bingung.

Eliza buru-buru menjelaskan, “Eh, enggak, Njel! Aku gak sengaja nabrak om ini, terus hidungku kepentok. Gara-gara kamu chat terus, jadi aku gak lihat jalan!”

“Hahaha, pantas hidungmu merah kayak tomat!” tawa Angel pecah, perutnya sakit menahan geli.

Kevin hanya menggeleng melihat tingkah mereka berdua.

"Kenalan dulu deh. Kak, ini teman aku, Eliza. Eli, ini Kak Kevin, baru balik dari Singapura," jelas Angel.

Kevin dan Eliza saling berjabat tangan.

"Eliza."

"Kevin."

"Sama-sama kenal, Om Kevin. Maaf sekali lagi soal tadi," kata Eliza sambil tersenyum, memperlihatkan lesung pipit manisnya.

"Hmm, bisa nih..." gumam Kevin, menatapnya penuh arti.

“Yasudah, bungkusin belanjaan aku, beb. Aku mau jalan dulu sama Kakak tersayang,” kata Angel, memeluk Kevin dengan mesra.

Eliza mengemas pakaian pilihan Angel ke dalam paper bag butik. Setelah beres, Angel dan Kevin berpamitan.

Butik yang sepi membuat Eliza harus merapikan sendiri karena karyawan satu-satunya sedang sakit.

Tok tok tok.

Suara pintu kaca membuat Eliza berbalik.

“Kak Aldi!” Eliza terkejut melihat sosok di depannya.

“Hai, sayang…” Aldi menyapanya dengan senyum menggoda.

“Aduh, bikin kaget aja!” seru Eliza, tak menggubris panggilan mesra Aldi.

"Yuk makan siang," ajak Aldi santai.

“Wah, ternyata sudah jam satu, pantas saja cacing-cacing di perutku konser, Kak!” seru Eliza sambil cengengesan.

"Wait, aku siap-siap dulu.”

“Santai.”

Eliza mengambil tas dan handphonenya, lalu mengunci butik. Mereka pun melangkah santai menuju foodcourt di lantai atas, berbincang ringan sepanjang jalan.

Drrzzztt

Drrzzztt

Eliza melihat telepon masuk, lalu meminta izin untuk mengangkatnya.

"Halo... Kenapa, beb? Ke apartemen? Oke, bakal kubawain yang seksi, biar puas!" Ia tertawa kecil, menutup telepon.

Tidak jauh, Kevin yang kebetulan lewat mendengar percakapan itu. Matanya menyipit sinis, mengira Eliza sedang bicara tentang hal murahan. Di sisinya berdiri Aldi, sahabatnya yang merupakan pemilik salah satu klub malam.

Kevin hampir menghampiri Eliza, namun niatnya diurungkan. Ada kekecewaan di matanya, penuh penilaian yang salah arah.

Sementara itu, Eliza dan Aldi melanjutkan makan siang, tak menyadari bahwa anggapan salah Kevin bisa membawa kisah mereka ke arah yang tak terduga.

Tampilkan Lebih Banyak
Bab Selanjutnya
Unduh

Bab terbaru

Bab Lainnya

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen

user avatar
Siwi Aryani Ratu Rahmi
Sweety love
2025-08-05 23:12:41
0
default avatar
Debyy Yakub
Good bgtttt ceritanya juga keren2
2025-07-27 09:03:39
1
default avatar
pipovernandes
Adakah penyesalan membuatmu berhenti? Atau kamu percaya adanya hal yang baik setelah sesalmu? Dino sangat takut. Anak yatim piatu penghuni panti asuhan itu harus berdamai dengan kata "berpisah", semua karena adopsi. "Hidup terkadang tak sesuai keinginan kita." Dino mengingat ucapan ibu asuhnya.
2025-07-14 22:19:11
2
user avatar
Annisa Khasanah
baru mau baca moga cerita ngak membosankan ......
2025-07-14 17:07:30
2
user avatar
Kristina mariawati
wow dapatvyahg terbaik
2025-07-13 18:02:10
2
user avatar
Marlien Cute
Langsung baca setelah dapat notifikasi...
2025-06-19 17:28:01
1
user avatar
Imassulistiya Tiya
ikutan baca
2025-06-19 15:49:07
1
144 Bab
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status