Wajah Ibu Suri menggelap, nadanya tegas. "Aku tahu kau sombong dan tak mau mengaku kalah, tapi kalau kau tak bisa mengenal dirimu sendiri dan terus meremehkan orang lain, hal buruk akan terjadi di masa depan. Aku nggak mau permainan ini dirusak olehmu."Rania merasa terpukul, dan dia segera berlutut. "Ibu Suri, mohon tenang. Hamba sadar sudah salah, hamba nggak akan melakukannya lagi.""Kau cuma takut membuatku marah, tapi di dalam hatimu, kau masih meremehkannya," kata Ibu Suri dingin. "Coba pikirkan baik-baik. Kalau kau berada di posisinya, apa kau sanggup bertahan selama lima tahun di samping Kaisar tanpa ketahuan?"Ibu Suri berlalu pergi, meninggalkan Rania sendirian di ruangan hangat.Adik kakak itu sama-sama berlutut, satu di dalam, yang lain di luar, selama satu jam penuh sebelum Lyra berdiri, berpamitan, dan tertatih-tatih keluar dari Istana Krisan Putih. Dita dan Kirana merasa sangat iba, mereka memapahnya di kedua sisi saat dia berjalan kembali. Dita kembali berbicara untuk
Read more