Lyra terbaring diam di tempat tidur, wajahnya pucat dan pandangannya kosong, seperti orang yang sekarat, tidak lagi memiliki keterikatan dengan dunia ini dan hanya ingin segera menghembuskan napas terakhir.Kaisar melihatnya dengan cemas, bayangan ibunya yang hampir meninggal di Istana Pengasingan dulu terlintas seketika dalam pikirannya.Hatinya terasa tertusuk sakit, dia duduk di samping ranjang dan menggenggam tangan Lyra yang terjulur keluar dari selimut, lalu menempelkannya erat di dadanya. “Lyra, jangan seperti ini. Jangan menakutiku. Aku nggak bisa hidup tanpamu,” dia memohon, tidak peduli lagi akan martabatnya sebagai Kaisar.Lyra tetap diam, tidak memberikan respons.Kaisar semakin gelisah, berulang kali meminta maaf, “Aku salah. Aku nggak bermaksud menyembunyikan ini darimu...”Kemudian dia menyadari ada yang tidak tepat, lalu memperbaiki ucapannya, "Aku memang dengan sengaja menyembunyikannya, tapi nggak ada maksud lain, hanya takut kamu tahu dan menolak anak ini." “Aku ta
더 보기