Makan malam keluarga Sanjaya terlihat sangat hikmat, sebelum akhirnya Prawira yang memberitahu semua yang ada di rumah ini. "Anita lagi hamil anakku."Uhuk Weni yang mendengar itu pun langsung tersedak, ada rasa yang tidak suka ketika mendengar hal itu. "Mamah makan pelan-pelan makanya," saran Prayoga yang memberikan minum pada ibunya. Weni minum dengan tenang dulu, sebelum akhirnya dia membiasakan ekspresi wajahnya kembali. "Wah bagus dong, selamat yah.""Kakek juga senang, akhirnya akan punya cicit. Dia yang akan jadi penerus nanti," kata Arman. "Iya tentu saja," balas Weni. "Cepat sekali yah, Prawira," jawab Prayoga. Prawira hanya mengangguk saja, sampai dia melihat gerak-gerik aneh dari Tantenya. "Maaf yah semuanya, aku kebelakang dulu. Sepertinya ponselku berdering," kata Weni. Prawira diam-diam memperihatinkan tingkah dari tantenya itu. Sampai sebuah bisikan dari Anita menyadarkan dirinya. "Aku tahu apa yang kamu pikirkan," bisik Anita seolah peka atas situasi yang ten
Última actualización : 2025-10-11 Leer más