Pulang dari kantor. Anita melirik ke arah Icha yang tampak sibuk merapikan barang-barangnya. Tas kerja yang biasanya berantakan kini sudah tertutup rapi, seolah menunjukkan semangatnya yang berbeda dari biasanya."Kamu terlihat semangat sekali, Icha," ucap Anita sambil menyandarkan punggung ke kursi, matanya menyoroti sahabatnya itu dengan senyum penuh arti."Iya tentu saja. Tadi Andreas kan menghubungi aku dan dia mengajak aku untuk makan malam sekalian bertemu dengan ibunya." Suara Icha terdengar bergetar, campuran antara gugup dan bahagia."Oh, ceritanya mau ketemu calon mertua?" goda Anita sambil menaikkan alisnya.Icha hanya mengangguk dengan senyum tipis, pipinya sedikit merona. "Iya bisa dikatakan begitu sih.""Udah makin dekat aja yah sekarang," lanjut Anita, tawanya menggoda."Kamu jangan menggodaku," balas Icha cepat, meski senyum itu tetap tak bisa ia sembunyikan."Iya deh," Anita mengangkat kedua tangannya pura-pura menyerah. "Sana hati-hati di jalan."Icha tiba-tiba teri
Última actualización : 2025-09-19 Leer más