"Kak, aku benar-benar nggak bermaksud begitu. Maafin aku. Tolong jangan bawa ini ke pengadilan. Aku nggak punya siapa-siapa buat bantu." Tania terus mencekal pergelangan tangan Ayra dan menangis sejadinya. "Atas dasar apa aku bantu kamu? Kamu sadar nggak, udah membuat fitnah besar?" Ayra berusaha melepaskan tangannya. "Iya kak, aku sadar. Aku menyesal. Aku saat itu benar-benar buntu, nggak memikirkan akibatnya sejauh ini. Tolong kak, maafin aku. Bantu aku." Tania bersimpuh sambil terus memegangi Ayra. Wajahnya sangat basah penuh air mata. "Bantu? Yang sebenernya korban atas fitnahan kamu itu keluargaku. Kenapa malah korban yang harus bantu pelaku?" Ayra menatap Tania dengan sangat tajam. Jari telunjuknya menuding tepat di depan wajah gadis menyedihkan itu. "Kak, aku terpaksa. Aku benar-benar nggak punya cara lain. Nggak memikirkan solusi lain. Dan kebetulan, yang aku tau keluarga Diego itu kalangan atas. Aku cuma butuh dia buat alat menyelamatkan aku." Tania mendongak membal
Last Updated : 2025-09-19 Read more