Chun Mei mengulurkan tangan putihnya yang ramping, jari-jari lentik itu menyentuh lengan Mu Fei dengan gerakan pelan tapi tegas. Dengan satu tarikan halus, Chun Mei mengangkat lengan Mu Fei, memaksa wanita itu berdiri kembali. Senyumnya tipis, indah,hanya bisa saja begitu menusuk hati. Suaranya terdengar manis, tapi sarat dengan nada menghina yang halus, membuat setiap katanya bagaikan jarum halus menusuk kulit. “Selir Mu Fei terlalu sopan,” ucap Chun Mei, seolah sedang menenangkan seorang adik yang canggung, “seakan-akan aku ini benar-benar sulit dijangkau.” Tatapan Chun Mei menyipit, menggelitik dengan rasa puas. Senyuman di bibirnya begitu tipis, tapi mampu membuat Mu Fei merasakan seolah dirinya sedang dipermalukan di depan pelayannya sendiri. Mu Fei menggertakkan giginya dalam-dalam, matanya berkilat marah, tapi wajahnya tetap dipaksakan lembut, bibirnya menekuk kaku dalam senyuman palsu. “Ratu Chun terlalu merendah,” jawabnya dengan suara bergetar samar, “bagiku, Ya
Last Updated : 2025-09-07 Read more