Tiga ekor kuda hitam berderap kencang, meninggalkan cekungan batu tempat mereka sebelumnya berteduh. Surai kuda berkibar liar, kaki-kakinya menjejak keras di permukaan pasir gurun yang panas, mengangkat butiran halus ke udara. Kaisar di barisan paling depan, tubuhnya juga condong ke depan, seolah seluruh tenaga dan harapannya tertuju hanya pada arah pulang. Tepat di belakangnya, jenderal Shang dengan tegap menuntun kendali, matanya tajam menembus horizon yang diselimuti kilau senja. Dan menyusul di belakang, sang utusan dari pos 17. Ditengah pacuan kuda yang semakin kencang, pasir beterbangan, menyelimuti jejak kaki kuda yang berbaris rapi. Dari kejauhan, langkah mereka menyerupai satu garis hitam panjang yang membelah lautan gurun. Dari ketinggian, tiga ekor kuda itu tampak kecil, tetapi debu pekat yang mengepul di belakang mereka menjelma pusaran besar. Pusaran itu bergulung liar, menari bersama angin, seakan menjadi penanda bahwa di tengah luasnya gurun sunyi, ada tiga jiwa yan
Last Updated : 2025-09-16 Read more