Alvino duduk di ujung meja, wajahnya seperti sedang menonton drama tak tertulis.Sheana akhirnya bicara. Suaranya tenang. Terlalu tenang. "Kalau bisa dipercepat dua minggu, harusnya divisi klinis juga bisa sinkronisasi data uji lapangan dari Hanoi. Aku bantu koordinasiin.""Ya... semua juga bisa cepat kalau yang ngomong Sheana," celetuk Ellan. "Kalau semua bisa dipercepat, semoga hati yang dingin juga bisa cepat mencair."Dirga menoleh, curiga. "Apa tadi?""Enggak." Ellan meneguk air putih cepat. "Itu metafora suhu."Alvino menghela napas panjang, lalu bicara, "Kita fokus ke timeline dan kesiapan tim. Ellan, kamu backup distribusi. Sheana, bantu tim klinis untuk validasi dokumen.""Dengan senang hati," ujar Sheana, masih tanpa ekspresi. Tapi tangannya merapikan tablet di atas meja... terlalu pelan. Terlalu anggun.Ellan menoleh padanya sekilas. "Kalau ada dokumen yang butuh tanda tangan manual, aku bisa ke ruangan kamu.
Last Updated : 2025-07-15 Read more