"Say, 'Selamat malam, Ellan'."Sheana menoleh, curiga. "Hah? Ngapain?""Buat aku denger tiap malam kalau kamu lagi nggak ada," jawab Ellan ringan, tapi matanya jujur banget.Sheana tertawa kecil. "Ck. Kamu tuh... berlebihan banget.""Belum selesai," potong Ellan, mendekat. "Abis itu bilang... 'Aku cinta kamu, Ellan. Banget. Amat sangat. Nggak bisa hidup tanpa kamu. Kamu kayak nasi buat aku. Tanpa kamu aku kelaparan batin.'"Sheana langsung ngakak, hampir tersedak. "ASTAGA-nggak, Ellan! Itu norak banget!""Pleasee," rengek Ellan, mendekat kayak anak kecil minta dibuatin susu. "Sekali aja. Cuma satu kali, aku simpen buat seumur hidup. Anggap aja... ini testimoni cinta terlarang.""Kamu gila.""Udah tau. Tapi kamu masih di sini, artinya kamu lebih gila lagi."Sheana menghela napas panjang, lalu menyender pasrah ke kursi.Ellan masih menatap dengan ekspresi memelas.Akhirnya, Sheana mengambil ponsel itu dari tangannya. "Kamu rekam beneran, ya?""Serius. Dan nggak boleh ketawa. Harus lembu
Last Updated : 2025-07-12 Read more