Langit Jakarta kembali mendung sore itu. Dari balik kaca jendela apartemen, Alya menatap lalu lintas yang padat. Lampu-lampu kendaraan memantul di jalan basah, berbaur dengan aroma hujan yang baru saja reda. Suasana kota seakan-akan mencerminkan isi hatinya, penuh riuh, tapi terasa sesak.Sudah beberapa hari sejak Tama menyatakan tekadnya untuk bercerai dari Ranti. Kata-kata itu masih terngiang di kepala Alya, membangkitkan harapan sekaligus ketakutan. Ia tahu keputusan itu bukan hal kecil. Perceraian bukan hanya soal dua orang, tapi soal keluarga, reputasi, bahkan masa depan perusahaan.Dan di tengah badai itu, dirinya menjadi pusat perhatian yang tak pernah ia inginkan.Alya duduk di sofa, memeluk bantal. Sesekali ia menatap foto ibunya di meja. Sejak ibunya pergi, ia merasa kehilangan tempat pulang, kehilangan pegangan. Namun, anehnya, kehadiran Tama perlahan memberi ruang untuk percaya lagi.Namun, setiap kali ia mulai merasa tenang, rasa bersalah kembali menghantam. Ia mencintai
Terakhir Diperbarui : 2025-08-01 Baca selengkapnya