Hujan semalam meninggalkan aroma tanah basah yang masih menempel di udara. Pagi itu, Alya berdiri di depan sebuah bangunan kecil berwarna krem pudar. Kontrakan lamanya. Tempat yang pernah ia sebut rumah, jauh sebelum semua drama, kontrak pernikahan, dan cinta yang rumit dengan Tama masuk ke hidupnya.Pintu besi di depannya sudah berkarat di bagian bawah, catnya mengelupas, tapi bentuknya masih sama seperti dulu. Alya menatapnya lama, jemarinya mengusap kunci yang tergantung di tangan. Kunci itu masih sama, gagangnya agak penyok karena pernah terjatuh di lantai semen.Ia memutarnya di lubang kunci, dan pintu itu terbuka dengan suara berderit pelan. Udara lembap langsung menyambutnya.Langkahnya pelan, seperti takut mengganggu kenangan yang berdebu di dalam. Lantai keramik putih yang sudah kusam, dinding yang sempat ia cat sendiri, dan jendela kecil di ujung ruangan yang menghadap ke gang sempit.Semua masih seperti dulu.Namun, kali ini rasanya berbeda.Dulu, kontrakan ini adalah pelar
ปรับปรุงล่าสุด : 2025-08-09 อ่านเพิ่มเติม