Langit Jakarta sore itu berwarna abu-abu, berat oleh awan yang menggantung. Dari balik jendela kontrakan kecilnya di gang sempit Daerah Tebet, Alya duduk terpaku, memandangi layar ponsel yang seolah membeku. Nomor Zaki, lelaki yang selama ini menjadi penopang semangatnya, teman lama yang tak pernah bosan menyemangatinya sejak ia kembali ke Indonesia, mendadak mati.Sejak semalam, pesan-pesan Alya tak pernah terkirim. Panggilannya selalu berakhir dengan nada singkat,"Nomor yang Anda hubungi sedang tidak aktif."Awalnya Alya mencoba berpikir positif. Ia menggigit bibir, mencoba menenangkan diri.“Mungkin ponselnya rusak. Atau dia sibuk banget di kantornya,” gumamnya pelan.Namun, semakin lama, semakin sulit ia meyakinkan diri. Zaki bukan tipe orang yang tiba-tiba hilang tanpa kabar. Apalagi semalam, ia masih sempat menulis pesan sederhana yang membuat hati Alya tenang,“Besok aku anterin kamu ke Aurora ya, biar nggak deg-degan sendirian.”Kalimat itu terus terngiang di kepala, seperti
Terakhir Diperbarui : 2025-09-16 Baca selengkapnya