Lahat ng Kabanata ng Pendamping Sang Alpha: Kabanata 91 - Kabanata 100

Dalam waktu singkat, Lacey telah berlari di lahan milik Kawanan Bulan Panen, bersama Julien serta Kawanan Bayangan. Sementara para serigala bertarung sengit di tempat terbuka, tampak jelas bahwa mereka diserang. Lacey menghabisi dua orang Cakar Liar, tetapi dia melihat anggota-anggota Kawanan Perak juga ada di sana. Lacey benci harus bertarung melawan keluarganya, tetapi jika mereka secara sadar melawan dia dan kawanannya, dia tidak bisa hanya diam membiarkannya. Pada saat itu, dia pasrah jika memang harus menghabisi siapa pun yang harus dia habisi dan menjawab berbagai pertanyaan nanti. Dia hanya lega ibunya tidak ada di sini untuk menyaksikannya. Di kanan, Koi sedang bertarung melawan seorang manusia serigala dan nyaris kalah.Lacey menyambar Cakar Liar itu dari belakang dan melemparkannya ke seberang lapangan latihan. "Masuklah dan jaga kastel!" teriak Lacey padanya."Siap, Ratu Alpha-ku!" Koi berteriak, bergegas berlari menuju kastel. Lacey senang pemuda itu tidak mendeba

Rex mondar-mandir bak hewan dalam kurungan, bersiap menyerang. Awalnya, Julien berharap dia dapat berbicara dengan Rex dalam wujud serigala mereka. Namun, tidak bisa karena mereka tidak lagi berasal dari kawanan yang sama. Akan tetapi, semua sama saja. Dulu, segala hal yang perlu diucapkan telah terucap. Dan tidak ada hasilnya. Pertarungan ini tidak terhindarkan dan sudah sejak lama akan terjadi.Julien menunggu Rex membuat gerakan pertama. Namun, dia telah melalui begitu banyak hal, mengorbankan terlalu banyak hal hingga dia tidak boleh kalah dari Rex. Pria itu menginginkan segalanya ... kekuatan, uang, kawanannya ... bahkan istrinya. Dan Lacey adalah satu-satunya hal yang tidak akan pernah Julien serahkan. Perang telah dimenangkan dan Cakar Liar serta Kawanan Perak telah ditundukkan, tetapi pertarungan ini masih jauh dari selesai. Julien tahu bahwa peperangan telah berkecamuk dalam diri Rex sejak lama dan tidak dapat dipadamkan.Tiba-tiba, Rex melompat ke arah Julien, tetapi Juli

Sekitar seminggu kemudian, setelah semuanya telah diatur, Julien mengadakan pertemuan majelis pertama bagi seluruh kawanan di area itu. Dan pertemuan itu mewajibkan seluruh Alpha hadir mengikutinya. Julien menyelenggarakannya di ruang makan kecil yang dihiasi lukisan-lukisan Julien. Meskipun ruang itu jauh lebih kecil daripada aula makan utama, ruangan itu akan cukup untuk pertemuan ini. Lacey telah memastikan bahwa menu makanannya telah disiapkan dengan layak untuk pertemuan itu dan seluruh kawanan diberi ruangan jika mereka memilih untuk menginap. Ketika Chris serta Seth berjalan masuk bersama Arkin, keduanya menjabat tangan Julien ketika pria itu dan Lacey menyambut para Alpha dan pemimpin kawanan di pintu."Julien, aku sangat senang kau melakukan ini," kata Arkin sambil mengedarkan pandangannya ke seluruh kelompok yang berbeda-beda. "Sudah waktunya kita semua bekerja sama.""Tepat sekali," Julien menyetujui. "Aku benar-benar mengapresiasi kehadiranmu. Ada beberapa hal yan

Lacey menghela napas, berpikir. "Julien, aku akan jujur padamu."Pria itu mengelus tangannya dengan ibu jarinya. "Ya, silakan."Lacey mengangguk, lalu menatap matanya. "Roth sangat jahat padaku ketika kami tumbuh bersama. Bukan hanya dia, tapi juga seluruh saudaraku dari Thorn dan ibuku. Kau sudah tahu itu." Dia menggigit bibir bawahnya lalu melepaskannya. "Namun, menurutku satu tahun bukanlah permintaan yang besar untuk membuktikan kesetiaannya padamu, dan padaku." Dia meletakkan tangannya di atas tangan Julien, menggenggamnya. "Setahun adalah waktu yang cukup untuk membuktikan loyalitas dan kesetiaannya. Lalu setelah setahun, jika dia terbukti tidak pantas, kau bisa mencabut jabatan itu darinya." Lacey menepuk tangan Julien dan menatap matanya. "Beri dia kesempatan. Menurutku dia akan menjadi Alpha yang kuat dan setia, jika diberi kesempatan untuk melakukannya. Terutama karena sekarang Thorn telah tiada."Julien mengangguk dan mengecup tangannya juga. "Kau adalah wanita yang bi

Setahun kemudian ...."Siap?" Ibu Lacey bertanya sambil tersenyum bangga ketika menatap mata Lacey. Setelah Perang Antar Kawanan, Lacey telah menawarkan ibunya untuk tinggal bersamanya, tetapi karena sekarang Camari benar-benar bebas melakukan apa pun yang dia inginkan, dia memutuskan untuk menjadi anggota Kawanan Bayangan, kawanan milik Arkin. Lacey bersyukur ibunya dan Arkin telah saling menemukan kembali ... setelah bertahun-tahun ini. Dan rasanya aneh. Thorn dan Camari selalu khawatir akan mati jika salah satu di antara mereka pergi, tetapi ketika berdiri di hadapannya sekarang, Camari tampak baik-baik saja. Lacey menebak itu karena Ikatan Pasangan di antara mereka telah memudar bertahun-tahun yang lalu. Ada begitu banyak hal yang telah terjadi di antara mereka sebelum Thorn wafat.Namun, Lacey menyingkirkan pikiran tersebut, bertekad untuk tidak membiarkan siapa pun mengacaukan hari ini. Lacey mengangguk. "Ya. Aku siap."Salah satu sudut bibir Camari menyunggingkan senyum. "