“Oh… Dokter Galang,” ujar Raksa, suaranya datar namun terdengar resmi.“Pak Raksa,” balas Galang, sama singkatnya. Pandangan mereka beradu sepersekian detik, terasa dingin meski sama-sama menyunggingkan senyum tipis.Raksa menyingkir setengah langkah, memberi jalan. “Saya kebetulan sudah selesai. Silakan masuk.”“Terima kasih.” Galang masuk, melewati Raksa dengan gerakan terukur. Ada ketegangan samar yang tertinggal di udara, cukup untuk membuat Nora merasakannya.Raksa berpamitan singkat pada Nora, lalu pergi. Sesaat setelah pintu tertutup, Galang menoleh dan memberi salam sopan. “Maaf, Bu Nora. Saya datang tanpa memberi tahu. Semoga tidak mengganggu.”“Tidak apa-apa, Dokter,” jawab Nora dengan senyum tipis. “Silakan duduk.”Galang menarik kursi, duduk di seberang Nora. Sorot matanya sempat meneliti meja, melihat dua cangkir teh yang masih ada di sana, sebelum kembali mengalihkan perhatian penuh pada perempuan di hadapannya.“Bagaimana kabar Ibu hari ini?” tanyanya, mencoba memulai
Last Updated : 2025-09-07 Read more