Malam itu langit Garut tak berbintang. Awan hitam menggantung berat, seolah menyimpan rahasia yang tak bisa diucapkan. Di atas bukit kecil dekat vila tua yang dulu pernah menjadi tempat Rafi merenung saat kecil, kini seorang remaja berusia tujuh belas tahun berdiri tegak, matanya menatap tajam ke arah kelap-kelip lampu kota di kejauhan. “Ini malam terakhir, kalau lo emang siap, ayo kita mulai,” ujar Dion, lelaki berperawakan tinggi dengan wajah tajam. Ia adalah ketua dari kelompok remaja elit yang sering bermain dalam dunia bisnis gelap. Rafi tak gentar. Dengan jas semi formal hitam dan kemeja putih berbalut dasi longgar, ia melangkah mendekat. “Gue udah bilang, gue bakal pertaruhkan semuanya. Nama gue, masa depan gue, dan nyawa gue kalo perlu. Tapi kalau gue menang, lo semua cabut dari bisnis ini dan bubar.” Dion menyipitkan mata. “Lo terlalu percaya diri, bocah kampung.” Rafi hanya menyunggingkan s
Terakhir Diperbarui : 2025-09-14 Baca selengkapnya