Sepulang dari kantor, Johan merasa apartemennya kosong. Lampu belum dihidupkan, dia pikir Kalila sedang pergi. Akan tetapi, wanita itu tidak memberitahunya sama sekali. Ya memang Kalila masih sama, wanita itu tidak pernah menghubunginya. Johan baru mengingat bahwa dulu dia pernah memperlakukan Kalila dengan tidak baik, dia tidak membalas chat Kalila. Mungkin wanita itu masih marah kepadanya. Lain kali dia akan meminta maaf.Awalnya Johan masih bersikap biasa saja, pikirannya masih postif karena memang dia juga belum memahami karakter Kalila dengan baik. Hanya saja, ketika matanya menatap pojok kamar—tempat koper Kalila berada. Koper itu sudah tidak terlihat. Jantung Johan berdegup dengan kencang. Dia langsung menelepon Kalila dan tidak ada balasan.“Kall … lo nggak macem-macem kan?” gumam Johan. Dia membuka ruang obrolannya dengan Kalila dan menelepon wanita itu. Sayangnya tidak mendapatkan balasan. Johan lalu menelepon orang tua Kalila.“Halo, nak? Iya gimana?” sapa ibu mertuanya di
Terakhir Diperbarui : 2025-07-22 Baca selengkapnya