Lahat ng Kabanata ng Setelah Aku Pergi, Suami dan Anakku menggila: Kabanata 71 - Kabanata 80

Namun, setelah Farel bersekolah, perubahannya cukup besar. Hal ini pun membuat Monica berpikir apakah hubungan ibu dan anak di antara dirinya dengan Farel dapat diperbaiki sedikit demi sedikit?Namun, ini hanyalah tebakannya.Agnes juga memperingatinya dari sudut pandang yang realistis, "Monica, kamu harus ingat, papanya Farel adalah Surya. Dia itu keturunan Keluarga Atmadja. Menurutmu, berapa besar peluangmu untuk menangkan hak asuh dari Keluarga Atmadja?" Meskipun Monica ingin memperjuangkannya, namun bahkan melalui jalur hukum sekali pun, itu akan menghabiskan banyak uang, tenaga, dan waktu. Masalahnya, saat ini, dia harus menyembuhkan Bonia dan mengurus pekerjaannya. Dia sama sekali tidak punya tenaga berlebih."Kamu memang sudah melahirkan Farel dengan susah payah, juga mencurahkan banyak cinta padanya selama bertahun-tahun. Tapi Monica, pengorbananmu sudah cukup banyak. Kalau dia benar-benar bisa merasakannya, dia nggak seharusnya menyukai pelakor yang ingin menghancurkan keluar

Semalam, Surya benar-benar marah. Mona belum pernah melihatnya yang bersikap seperti itu selama bertahun-tahun bekerja di rumah ini.Setelah mendengar ucapan Mona, Monica menunduk dan menjawab, "Emm, aku mengerti."Sejujurnya, Monica juga tidak pernah melihat Surya yang seperti itu sebelumnya. Apalagi, itu karena kesalahpahaman atas hubungannya dengan Aska.Monica hanya merasa itu agak lucu. Jelas-jelas, Surya yang memiliki hubungan tidak jelas dengan Erika, tetapi dia malah menyalahkan orang lain.Namun, emosi Surya tidak dapat diprediksi. Jadi, sebaiknya Monica tidak memprovokasinya lagi.Seusai sarapan, Monica mengambil ponselnya untuk membalas pesan.Begitu menyalakan ponsel, muncul sebuah notifikasi berita.[Ini cinta sejati! Presdir Grup Atmadja tinggal di rumah sakit sepanjang malam untuk menemani pacarnya menjalani operasi!]Monica tersenyum tipis dan mengklik tautan itu.Dalam foto, Surya sedang duduk di kursi sofa VIP rumah sakit dengan mengenakan setelan jas yang rapi. Meski

Susan berbicara sambil membuka mantelnya.Monica melirik baju renang Susan, lalu melirik baju renangnya sendiri dan mengingat baju renang orang-orang yang dilihatnya saat melewati koridor tadi.Hmm, sepertinya baju renangnya memang memiliki terlalu banyak kain ....Itu justru membuatnya terlihat aneh."Tapi, aku cuma punya satu ini," ucap Monica sambil menggigit bibirnya."Nggak apa-apa! Aku masih punya yang lain!" Susan segera pergi mengambil sebuah kotak dan menyerahkannya kepada Monica. "Kak Monica, cobalah. Aku jamin kamu pasti akan kelihatan cantik banget!"Monica membuka kotak itu dan melihat isinya, lalu segera menutupnya lagi. "Kamu yakin?"Dia bahkan tidak tahu bagaimana harus mendeskripsikan model baju renang ini.Namun, Susan malah merasa itu sangatlah wajar. "Tentu saja! Waktu berendam di pemandian air panas, justru pakai yang begini baru nyaman! Kak Monica, cepat ganti baju! Kutunggu kamu di luar."Setelah itu, dia mengambil baju renang konservatif milik Monica dan berjala

Baik itu wajah tampannya maupun tubuhnya yang proporsional, Surya termasuk yang paling unggul di kalangan pria berkualitas tinggi.Tidak heran ada begitu banyak wanita yang menyukai Surya dulu.Namun, sepertinya ada sebuah bekas luka tipis di leher Surya. Entah kapan dia terluka.Monica pun tertegun untuk sejenak.Surya menunduk untuk mengamati ekspresi tertegunnya dan mencibir, "Terpesona?"Monica tiba-tiba tersadar, lalu mengerutkan kening dan hendak pergi. Akan tetapi, Surya menahannya dalam kolam sehingga dia tidak dapat bergerak. "Lepaskan aku."Surya tidak bergeming, malah bertanya dengan santai, "Tubuh siapa lebih bagus? Aku atau Aska?" Monica tidak tahu kenapa Surya tiba-tiba ingin membandingkan diri dengan Aska. Dia memalingkan wajah dan menjawab, "Nggak tahu.""Nggak tahu?" Surya tersenyum sinis, lalu mencengkeram dagu Monica. Monica mau tak mau hanya bisa mendongak dan menatapnya. "Hubungan kalian begitu baik, kalian bahkan teleponan dan mengobrol mesra waktu kamu mau beren

"Kata siapa? Bukannya Lukas juga belum punya pacar? Farhan Sutomo dari Kota Lante itu juga belum menikah, 'kan? Tante, jangan khawatirkan aku lagi. Oke?" Edwin buru-buru mengambilkan sepotong kue yang sulit ditelan untuk Siska dan berkata, "Tante, ayo makan."Dia ingin menyumbat mulut Siska dengan kue itu supaya Siska tidak berbicara lagi dengannya."Kurasa kamu memang sengaja mau membuatku mati kesal!" ujar Siska sambil melirik Edwin dengan tidak senang."Sudahlah. Jarang-jarang kita berkumpul dan makan bersama. Memangnya kamu harus buat keributan dulu baru puas?" tanya Yovita dengan tidak senang.Siska pun menunduk dan berhenti bicara, lalu memakan makanan di piringnya dengan santai."Monica, makanlah." Yovita mengubah ekspresi seriusnya dan menatap Monica dengan hangat.Monica tersenyum dan mengangguk, tetapi nafsu makannya hari ini kurang baik. Jadi, dia hanya mengambil sedikit makanan di depannya dan makan dengan pelan.Melihat hal ini, Yovita langsung berkata kepada Surya, "Surya