Monica sudah diam-diam mencintai Surya selama sepuluh tahun, dia berpikir bahwa menikahinya adalah sesuatu yang sangat diinginkannya. Bahkan jika lelaki itu adalah sepotong besi hitam yang dingin, dia akan menghangatkannya sedikit demi sedikit. Namun, dia tetap sangat dingin padanya. Surya sangat lembut kepada Erika, tetapi malah memperlakukan Monica seperti barang usang, mengabaikannya, menyiksanya, bahkan mempermalukannya... Monica bersedia menanggung semuanya karena mereka memiliki seorang putra. Demi putranya, dia bersedia mempertahankan gelar Nyonya Atmadja dan menghabiskan hidupnya dalam pernikahan tanpa cinta! Hingga saat dirinya diculik, suaminya malah tinggal bersama wanita itu sepanjang malam, dan tak khawatir padanya. Bahkan putra kesayangannya pun meninggalkannya, dan lebih memilih wanita itu sebagai ibunya! Monica akhirnya melepaskan semuanya: dia tidak menginginkan suami yang tidak bisa tersentuh sama sekali, putra yang tidak bisa menghargainya, dia tidak menginginkan mereka semua, dia hanya ingin hidup untuk dirinya sendiri! ... Setelah bercerai, Monica kembali menekuni seni merangkai bunga, membuka perusahaannya sendiri, menghasilkan banyak uang, memenangkan berbagai penghargaan. Mencintai orang itu seperti merangkai bunga, jadi dia berencana untuk kembali ke penampilannya yang ceria seperti dulu. Melihat wanita yang dulu diabaikannya kini bersinar dan dikelilingi oleh banyak laki-laki, mantan suaminya mulai panik. Dia berlutut memohon padanya dengan mata memerah, "Monica, aku mencintaimu. Tolong jangan tinggalkan aku." Monica mencibir, "Tuan Surya, cinta yang terlambat itu tak berguna." Putranya memeluk erat kakinya dan menangis, "Ma, jangan tinggalkan aku!" Monica menepisnya tanpa ekspresi. "Jangan panggil aku Mama. Aku bukan mamamu."
view more"Guru ...." Mata Monica tiba-tiba terasa panas dan berkaca-kaca."Kalau kamu ada pertanyaan soal seni merangkai bunga, hubungi aku saja. Aku memang bilang nggak ada waktu, tapi apa kamu nggak bisa terus tanya sampai aku ada waktu? Kalau gampang tersinggung begitu, gimana kamu bisa jadi orang hebat?" tegur Santi.Monica merasa sedikit malu, lalu mengangguk dalam-dalam dengan serius. "Aku mengerti. Makasih, Guru.""Jangan buru-buru bilang makasih. Tunggu sampai kamu benar-benar punya hasil yang bisa dibanggakan, baru pantas berterima kasih," ucap Santi sambil tersenyum tipis. "Sudahlah, aku masih ada urusan. Nggak bisa ngobrol lama-lama sama kalian."Tepat saat itu, lift yang mereka tunggu tiba di lantai mereka dan berbunyi ketika terbuka.Bersamaan dengan itu, Surya keluar dari ruang VIP. Dia kebetulan melihat Santi sedang berdiri bersama Monica dan Yunita.Santi juga melihat Surya, tetapi hanya melirik sekilas sebelum kembali menatap Monica dan berucap, "Oh ya. Meski kamu nggak suka de
Orang-orang di ruang VIP juga ikut menoleh ke arah Monica.Orang yang bisa mendapatkan pujian dan evaluasi langsung dari Master Santi pasti sangat luar biasa!Awalnya, mereka semua mengira Monica hanyalah hiasan tanpa isi. Sekarang, mereka baru tahu ternyata dia adalah perangkai bunga yang karyanya mendapat banyak pujian di pameran!Dalam sekejap, pandangan mereka terhadap Monica pun berubah. Yang tadinya menganggapnya remeh, kini mulai muncul rasa kagum dan hormat terhadapnya.Erika menggenggam erat tangan yang bertumpu di atas pahanya saat melihat pusat perhatian beralih ke Monica.Tak disangka, Santi yang barusan memperingatkan dirinya secara terang-terangan, justru bersikap begitu ramah terhadap Monica!Tatapan mata Erika penuh dengan rasa tidak terima, lalu dia secara refleks menoleh ke arah Surya karena ingin tahu bagaimana reaksinya.Surya hanya melirik sekilas ke arah Monica, seolah-olah sedang melihat seseorang yang tidak ada hubungan dengan dirinya. Tidak ada perubahan ekspre
"Ya. Sekarang, apa pria itu masih begitu berengsek?" Edwin juga mulai tertarik, memang dasarnya dia suka dengar gosip seperti ini."Kalau soal prianya berengsek atau nggak, aku sendiri kurang tahu juga," jawab Santi sambil menyapu pandangan ke seluruh ruang VIP dengan tenang, lalu akhirnya menatap langsung ke arah Surya. Dia tersenyum samar dan bertanya, "Pak Surya, menurutmu dia berengsek nggak?"Begitu kalimat itu dilontarkan, suasana ruang VIP langsung hening seketika.Tidak ada seorang pun menyangka Santi akan tiba-tiba melemparkan pertanyaan itu ke Surya.Apakah Pak Surya ada hubungannya dengan cerita tadi?Alis Erika langsung berkerut. Seolah-olah teringat sesuatu, dia mendadak menoleh dan menatap ke arah Monica.Baru sekarang Erika menyadari, Monica tadi masuk bersama dengan Bu Yunita dari studio bunga itu. Jadi artinya, Monica adalah orang yang membuat karya bertema "Keharmonisan Hijau dan Merah" tersebut!Jangan-jangan ... Monica adalah murid yang dimaksud Santi?Kalau benar b
Erika memang sudah punya banyak gelar dan predikat. Semuanya dirancang untuk menciptakan citra yang sempurna agar dia bisa tampil percaya diri di situasi apa pun.Sekarang, Erika melihat adanya celah kosong dalam dunia pameran seni merangkai bunga di dalam negeri sehingga ingin menjadi pelopor di bidang tersebut. Oleh karena itu, dia jelas perlu memahami bidang ini lebih dalam.Kalau Erika bisa menambahkan satu gelar lagi sebagai murid dari master perangkai bunga dalam negeri, langkahnya ke depan di bidang ini akan jauh lebih lancar.Jadi, sekarang Erika sangat menantikan jawaban dari Santi.Bagaimanapun, status sosial Surya sudah jelas. Tidak peduli Santi sekeras kepala apa pun, sepertinya dia tidak akan sampai menolak permintaan seseorang yang dibawa oleh Surya sendiri.Orang-orang lain di ruang VIP itu juga menatap dengan penasaran.Konon, Santi sangat ketat dalam memilih murid. Bisa memenuhi standarnya sangatlah langka. Jadi selama bertahun-tahun, dia hanya mempunyai satu murid. Na
"Pak Agus terlalu memuji," Erika tersenyum sambil mengangkat gelas.Surya juga ikut mengangkat gelas dan meneguk sedikit."Kalau aku bilang sih, Nona Erika memang luar biasa. Usianya masih muda, tapi sudah bisa merancang begitu banyak pameran yang viral. Benar-benar panutan di industri seni!""Ya, dengar-dengar Nona Erika itu lulusan dari universitas yang sama dengan Pak Surya. Itu kampus kelas dunia lho. Ya jelas saja dia itu orang hebat tingkat dewa!""Makasih atas pujiannya." Erika membalas dengan senyum rendah hati, lalu menoleh pada Surya. "Walaupun aku dan Pak Surya seumuran, dia sudah menyelesaikan seluruh studinya setahun lebih cepat dariku. Sejak dulu, aku selalu menjadikannya sebagai panutan yang ingin kukejar."Sesama orang hebat yang akhirnya bertemu di puncak. Cerita semacam itu memang terasa romantis.Dalam sekejap, semua orang merasa Erika dan Surya sangat cocok. Mungkin memang hanya wanita seperti Erika yang pantas bersanding dengan pria seperti Surya.Oleh karena itu,
"Sudah cukup."Suara Surya terdengar datar. Dia menghentikan topik pembicaraan tersebut.Barulah orang-orang yang tadi menggoda, menghentikan pertanyaan mereka. Namun bagi yang paham, semua sudah bisa menebak maksud sebenarnya. "Pak Surya lagi melindungi Nona Erika.""Benar banget. Nggak diumumkan ke publik, justru bentuk perlindungan untuk Nona Erika, 'kan?"Supaya orang-orang tidak berpikir bahwa kesuksesan pameran ini semata-mata karena dorongan dan koneksi dari Surya."Kelihatannya, Nona Erika bakal jadi Nyonya Atmadja. Cuma tinggal tunggu waktu saja ...."Erika menunduk sedikit, tetapi di matanya terselip sorot bangga yang tak bisa disembunyikan.Edwin yang mendengarkan pembicaraan itu hanya mengernyit. Secara naluriah, dia menoleh ke arah Monica yang duduk di sampingnya.Namun, Monica tetap tenang seperti biasa dan ekspresinya datar. Dia sesekali ngobrol ringan dengan beberapa orang di sekitarnya yang juga dari industri seni. Sama sekali tak terlihat ada reaksi apa pun dari dirin
Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.
Mga Comments