Begitu mata Monica bertemu dengan tatapan Yunita, dia langsung tahu apa maksud kakak kelasnya itu.Benar saja setelah rapat selesai, Yunita langsung menghampirinya."Monica, kesempatan kali ini sangat penting untukmu," kata Yunita dengan nada serius. "Tenang saja, aku akan menyisakan satu tempat untukmu ....""Nggak perlu," jawab Monica dengan suara tenang dan sopan.Yunita sempat terdiam. Dia tidak menyangka Monica akan menolak begitu cepat dan tegas. Sekilas, terlihat guratan kecewa di wajahnya.Mungkin Monica memang masih belum sepenuhnya siap menyesuaikan diri kembali. Jadi Yunita merasa, dia mungkin sudah terlalu memaksakan."Aku akan mengandalkan kemampuanku sendiri agar bisa terpilih olehmu, Bu Yunita." Monica berucap sambil tersenyum, "Jadi kumohon, tetaplah adil dan objektif. Dengan begitu, teman-teman juga akan tetap menghormatimu sepenuh hati."Yunita sempat terpaku menatap senyum tenang Monica, lalu akhirnya tersadar dan tertawa pelan. "Baiklah, aku akan sangat ketat dalam
Read more