Surya sedikit mengangguk, lalu melirik ke arah Bonia yang sedang menatapnya penuh dengan rasa kesal dan keluhan.Melihat itu, dokter buru-buru menjelaskan, "Karena kondisi fisik Nyonya Bonia saat ini sedang nggak terlalu baik, aku mengurangi dosis obat penenangnya."Itulah sebabnya Bonia tidak tertidur. Sejak tadi, dia terus menatap tajam ke arah Surya. Kalau tatapan bisa membunuh, mungkin Surya sudah dicincang hidup-hidup oleh Bonia saat itu juga.Untuk beberapa saat, suasana di dalam bangsal benar-benar sunyi.Dokter diam-diam menyeka keringat dinginnya.Dari ucapan Bonia barusan, dokter itu sudah bisa menduga bahwa wanita ini kemungkinan besar adalah ibu mertua Surya. Kalau begitu, keduanya bukan orang yang bisa dia hadapi sembarangan."Tolong keluar dulu." Setelah beberapa saat, Surya akhirnya berkata dengan suara tenang.Dokter sedikit khawatir, tetapi tetap bertanya dengan hati-hati, "Pak Surya, tentang lukamu ini, apakah perlu aku laporkan ke Keluarga Atmadja?"Mendengar itu, so
Read more