Library

Maghanap

Home / Romansa / Setelah Aku Pergi, Suami dan Anakku menggila / Kabanata 81 - Kabanata 90

Lahat ng Kabanata ng Setelah Aku Pergi, Suami dan Anakku menggila: Kabanata 81 - Kabanata 90

100 Kabanata

Bab 81

Suara itu sangat menarik perhatian di tengah suasana yang sudah kembali tenang."Kak Monica, ada apa?" tanya Susan dengan khawatir.Monica segera menutup mulut dan hidungnya, lalu mengangguk kepada Yovita untuk meminta maaf. "Mungkin aku kemakan sesuatu yang nggak cocok ...."Namun, sebelum selesai berbicara, dia merasa mual lagi.Monica tidak bisa menahannya lagi. Dia pun segera berdiri dan bergegas pergi ke kamar mandi.Semua orang menatap kepergiannya. Dalam sekejap, ekspresi setiap orang terlihat berbeda-beda.Yovita tentu saja adalah orang yang paling senang. Dia menarik lengan Susan dengan bersemangat dan menebak-nebak, "Aku baru bilang ingin punya cicit lagi. Apa keinginanku itu benar-benar langsung terkabul?"Susan juga merasa penasaran.Jika Monica benar-benar hamil lagi, kesempatan pelakor itu mungkin akan melayang!Anton terlihat tenang. Dia hanya peduli pada Siska.Sementara itu, Siska mengerutkan kening dan raut wajahnya tidak begitu baik.Raut wajah Edwin juga kurang bagu

Bab 82

Jika dipikir-pikir sekarang, mungkin saja dulu Edwin mengira kalaupun Monica mengenal Surya, Monica juga tidak akan bisa memenangkan hati Surya. Jadi, Edwin menolongnya juga hanya karena ingin melihatnya dipermalukan.Dulu, Monica cukup berterima kasih pada Edwin. Sebab, Edwin termasuk orang yang membantu mengubah hubungannya dengan Surya dari orang asing menjadi kenalan.Namun, sejak Monica menikah dengan Surya lima tahun lalu, sikap Edwin berubah total. Edwin sangat memusuhi Monica dan selalu menimbulkan masalah dari waktu ke waktu.Sementara itu, Surya tahu jelas perilaku Edwin, tetapi dia tidak mengatakan apa-apa. Sebaliknya, kebungkamannya malah terkesan seperti sedang memberi izin kepada Edwin untuk menargeti Monica.Namun, Monica dulunya mencintai Surya. Jadi, walaupun Edwin menargetinya, dia juga tetap bersabar dan tidak mempermasalahkannya. Sebaliknya, dia berusaha sekuat tenaga untuk menjalin hubungan baik dengan Edwin.Sayangnya, Edwin sama sekali tidak memberinya kesempatan

Bab 83

Edwin tidak menyangka Monica akan menunjukkan ekspresi seperti itu.Menurut pemahamannya tentang Monica, Monica seharusnya menjawab dengan penuh keadilan, "Pak Edwin, aku mencintai Surya. Tolong jangan permalukan aku dengan cara seperti ini!" Ketika berbicara, mata Monica seharusnya juga penuh dengan cinta untuk Surya, seolah-olah tidak ada pria di dunia ini yang dapat dibandingkan dengan Surya.Ini juga adalah hal yang paling dibencinya dari Monica. Sebab, Monica begitu setia kepada Surya hingga dirinya menjadi tidak memiliki pendirian! Bagi Edwin, itu adalah bentuk kerendahan hati yang sangat menyedihkan.Namun, ekspresi Monica sekarang malah setenang danau tanpa riak. Dia menjawab dengan nada datar, "Berapa banyak yang bisa Pak Edwin berikan?"Ketika berbicara, tidak ada lagi emosi di matanya. Dia malah terlihat sangat dingin, seolah-olah sedang mendiskusikan urusan bisnis dan sama sekali tidak seperti sedang mendiskusikan masalah pernikahannya dengan Surya.Perubahan sebesar ini m

Bab 84

Edwin tertarik pada Monica? Mana mungkin!"Lalu, kenapa kamu begitu ngotot mau dia menceraikan Surya?" Lukas bercanda, "Aku kira, itu karena kamu mau menggaetnya.""Mustahil!" Edwin langsung membalas, "Aku cuma nggak mau Surya terlibat lagi dengannya! Lagian, sekarang kamu juga sudah tahu Surya menikah dengannya. Memangnya kamu nggak marah? Ayahnya yang sudah membuatmu jadi begini. Mana mungkin aku ampuni dia dengan begitu saja ....""Sudahlah, Edwin." Lukas menyela ucapannya dan berkata dengan sungguh-sungguh, "Kamu sendiri juga yang bilang, yang bersalah itu Niko. Jadi, buat apa kamu lampiaskan amarahmu pada orang lain? Konflik batin kamu dan Surya terlalu mendalam."Namun, Lukas mengerti. Sebab, justru orang yang berhasil bertahan hidup barulah orang yang paling menderita."Tapi, mempersulit seorang wanita lemah memang bukan tindakan pria sejati, lho.""Aku ... aku ...." Edwin menghela napas dan membantah dengan lugas, "Aku nggak begitu!"Jelas-jelas, dia memberi Monica 20 miliar ta

Bab 85

Melihat Monica tidak bergerak, Ariel memanggil lagi, "Nyonya, di luar dingin. Sebaiknya Nyonya segera masuk ke mobil." Monica pun tersadar, lalu berjalan ke kursi belakang dan membuka pintu mobil. Dia biasanya menyetir sendiri dan jarang menumpangi mobil Surya. Sampai-sampai, dia bahkan hampir lupa kapan terakhir kali dia naik mobil Surya. Dia hanya samar-samar mengingat bahwa interior belakang mobil Surya berwarna hitam dengan motif langit-langit bertabur bintang. Ini persis seperti temperamennya yang dingin.Namun, setelah membuka pintu dan masuk ke mobil, dia mendapati bahwa interior mobil ini telah berubah. Warnanya tidak lagi hitam, sedangkan motif langit-langit berbintang itu telah diganti dengan motif mawar biru.Monica pun terdiam sejenak.Mawar biru itu sangat mirip dengan gaun yang dikenakan Erika di pesta ulang tahun Siska sebelumnya.Erika juga menyukai warna biru.Mata Monica tanpa sengaja menangkap kantong biru muda di jok yang berisi beberapa kosmetik bermerek.Selama

Bab 86

Namun, melalui kasus yang begitu sukses, kepercayaan diri mereka langsung meningkat pesat!"Baguslah! Baguslah ...." Monica menggenggam tangan Bonia dengan mata penuh dengan air mata kebahagiaan. "Ma, sudah dengar?"Sudah ada satu kasus yang sukses. Operasi Bonia pasti juga akan berhasil!Begitu memikirkan hal ini, Monica pun tak kuasa menahan air matanya dan membiarkannya menetes."Anak bodoh, buat apa kamu nangis?" Bonia mengulurkan tangan untuk menyeka air mata di ujung mata Monica. Matanya sendiri juga berkaca-kaca. "Akhir-akhir ini, kamu sudah banyak menderita. Itu semua gara-gara aku. Aku yang sudah membebanimu ...."Jika bukan karena penyakitnya, Monica mungkin bisa hidup dengan sedikit lebih santai selama beberapa tahun terakhir."Ma, jangan ngomong begitu." Monica memeluk Bonia erat-erat dan melanjutkan, "Mama bukan beban."Ibunya bukanlah beban, melainkan tempat berlindungnya.Kini, setelah ada sebuah kasus yang berhasil, dia seakan-akan bisa melihat harapan ibunya sembuh tot

Bab 87

"Aku nggak hamil."Monica menjawab dengan tenang."Memangnya kamu itu dokter? Sampai bisa begitu yakin?" Surya jelas tidak percaya. Dia hanya percaya pada hasil tes yang tertulis hitam di atas putih.Lebih tepatnya, Surya tidak percaya pada apa yang dikatakan Monica.Monica tidak menjawab, malah bertanya balik, "Kalau aku benar-benar hamil, apa yang akan kamu lakukan?"Surya tidak berbicara.Sebab, anak ini tidak ada dalam rencananya. Selain itu, Keluarga Atmadja sudah memiliki seorang ahli waris.Lagi pula ....Surya melirik tubuh Monica yang sangat kurus, seolah-olah hanya angin yang sedikit lebih kencang juga sudah bisa menerbangkannya. Wajahnya yang seukuran telapak tangan itu terlihat pucat pasi. Bahkan bibirnya yang biasanya kemerahan pun nyaris kehilangan warnanya sekarang. Surya mengatupkan bibirnya.Melihat kebungkaman Surya, Monica terkekeh dalam hati.Mereka akan segera bercerai. Surya tentu saja tidak ingin Monica mengandung anaknya dan menggunakan anak itu untuk mengikatn

Bab 88

Terdengar beberapa kali suara guntur dan langit ditutupi awan gelap.Rolls-Royce itu melaju mulus ke garasi vila.Pengurus rumah segera maju untuk menyambut. "Tuan."Surya mengangguk, lalu hendak melangkahkan kakinya yang jenjang."Tuan ...." Ariel ragu sejenak, lalu memberanikan diri untuk berbicara, "Apa benar-benar nggak masalah Nyonya dibiarkan begitu saja? Sepertinya hujan akan segera turun. Malam ini, cuacanya juga lumayan dingin ...."Surya teringat gaun tipis yang dikenakan Monica, tetapi ekspresinya tetap terlihat datar. "Dia bisa naik taksi sendiri."Dia tidak percaya bahwa Monica yang sudah sebesar itu bahkan tidak bisa memesan taksi.Jadi, dia pun mengabaikan Ariel. Dia melepas jasnya, lalu memberikannya kepada pengurus rumah dan langsung naik ke lantai atas."Papa!" Begitu melihat Surya, Farel langsung menghampirinya dan bertanya dengan bingung, "Kenapa kamar Tante Erika jadi kosong-melompong?"Awalnya, dia mengira setelah kaki Erika sembuh, Erika sudah bisa bermain dengan

Bab 89

Tubuh Monica sudah basah kuyup akibat guyuran hujan dan dia merasa sangat kedinginan. Langkahnya berangsur-angsur menjadi berat.Hujan makin deras.Penglihatannya perlahan-lahan menjadi kabur.Pada detik berikutnya, terdengar bunyi berdecit mobil yang direm mendadak. Kemudian, terlihat sebuah mobil Maybach hitam mengilap berhenti di depannya. Begitu jendela mobil diturunkan sampai setengah, terlihat wajah Surya yang dingin dan anggun.Dia telah mengganti setelan jasnya yang rapi dengan pakaian rumah yang kasual. Meskipun begitu, ketampanan dan wibawanya yang terpancar secara alami tetap sulit disembunyikan. Kini, malah justru ada tambahan kesan tenang dan santai.Penampilan Surya itu membentuk kontras yang begitu jelas dengan Monica yang basah kuyup dan terlihat menyedihkan. Meskipun begitu, Monica masih tetap menegakkan punggungnya dan tidak menunjukkan sedikit pun kelemahan.Didikan Keluarga Hermawan membuatnya tidak mudah menunjukkan kelemahan dan ketidakberdayaannya dalam situasi

Bab 90

Surya telah melunak terhadap Monica.Ini bukanlah hal yang baik!Selain itu, tadi, Edwin sendiri juga hampir ....Begitu menyadari hal ini, Edwin pun memukul setir dengan marah. Kemudian, menyalakan mobil dan menginjak pedal gas hingga kandas. Ban mobilnya melindas genangan air hingga airnya menyembur tinggi.…Di vila Keluarga Atmadja.Setelah memarkir mobil, Surya berkata dengan acuh tak acuh, "Sudah sampai. Turun."Namun, dia tidak menerima tanggapan apa pun.Surya pun merasa sedikit tidak senang dan menoleh ke samping. Monica sedang bersandar di kursi dengan mata terpejam."Monica?" panggil Surya.Tetap tidak ada jawaban.Selain itu, napas Monica juga terdengar lemah, sedangkan wajahnya yang awalnya pucat terlihat sangat merah.Ekspresi Surya pun bertambah kelam. Dia mengulurkan tangan untuk menyentuh dahi Monica. Tubuh Monica sangat panas!"Monica!" Surya segera membuka sabuk pengamannya, lalu berjalan ke kursi penumpang dan menggendongnya masuk ke ruang tamu."Ada apa ini?" Pengu

PREV

...

NEXT

I-scan ang code para mabasa sa App

DMCA.com Protection Status