Semua Bab Pengantin Pengganti Tuan Gabriel: Bab 11 - Bab 20

Seumur hidupnya Evelyn tidak pernah mendatangi acara-acara seperti itu. Jangankan pergi untuk merayakan acara ulang tahun orang lain, atau semacam acara untuk merayakan anniversary, bahkan dirinya tidak merayakan ulang tahunnya sendiri. Terlalu membuang waktu dan membuang dana. Daripada untuk membeli kue, lebih baik uangnya disimpan untuk keperluan yang lain.Untuknya yang selalu menghargai uang dan berusaha untuk tidak membuangnya terlalu banyak, menurut Evelyn acara itu benar-benar berlebihan dan pasti menghabiskan banyak sekali uang. Itu adalah acara anniversary dari teman Gabriel. Acara itu di langsungkan di sebuah hotel berbintang. Sangat mewah dan elegan. Evelyn hanya tahu bahwa hotel itu biasanya hanya didatangi oleh orang-orang berduit, atau untuk sebuah acara dari mereka yang berasal dari kaum atas.Tapi di sanalah dirinya berada. Menghadiri acara mewah itu sebagai istri dari Gabriel.Evelyn tidak perlu bertanya. Hanya perlu sedikit memperhatikan dan dirinya akan tahu bahwa s

"Cepat buka pintunya!" Gabriel berteriak pada sopir pribadinya yang saat itu sedang menunggu di samping mobil. Pintu mobil bagian belakang langsung dibuka dengan cepat dan Gabriel berjalan ke arahnya dengan langkah lebar. Dia membawa Evelyn masuk terlebih dahulu, baru kemudian dirinya memutari mobil untuk masuk lewat pintu satunya. Dalam langkahnya itu, Gabriel menyempatkan menarik ponselnya keluar dari dalam jas kemudian membuka jasnya sebelum kembali masuk ke dalam mobil. Dia menggunakan jasnya itu untuk dipakaikan kepada Evelyn. Yang hanya diterima oleh Evelyn. "Apa kita perlu pergi ke rumah sakit?" Gabriel bertanya kepada Evelyn saat mobil sudah mulai melaju pergi meninggalkan parkiran utama hotel. Gadis itu menggelengkan kepalanya pelan. "Aku hanya ingin pulang," katanya masih ketakutan dan Gabriel hanya merapatkan jas miliknya yang terpasang di tubuh Evelyn. "Baiklah, kita akan pulang," kata Gabriel menjanjikan hal itu. Dia langsung mengangkat ponsel untuk menghubungi

Orang-orang di perusahaan yang saat itu berada di sekitaran lantai dasar dibuat heboh ketika melihat seorang perempuan muda memasuki pintu utama dengan pakaian agak tertutup. Memakai topi, memakai hoodie berwarna hitam, dengan celana ketat panjang dengan warna senada.Mereka bertanya-tanya siapa perempuan itu, tapi hanya si petugas resepsionis yang akhirnya bisa mengenalinya dengan sangat baik ketika perempuan itu mendekat ke arahnya.Petugas resepsionis itu tercekat. Ternyata dia adalah Olivia Valencia. Seorang model terkenal dengan paras cantik dan menawan. Seseorang yang kerap menjadi wajah utama dari brand-brand terkenal. Dan dia sedang berada di perusahaan Harrison sekarang.Beberapa waktu belakangan wajahnya tidak terlihat, tapi nama yang dibawanya sulit dilupakan orang lain. Mustahil ada yang tidak mengenalnya."Cepat beritahu aku di mana ruangan Gabriel!" Olivia berbicara dengan nada menuntut. Sama sekali tidak terdengar sopan. Matanya nyalak menatap ke arah petugas resepsioni

Ya, harusnya Olivia sudah menduga hal itu. Gabriel bukanlah orang sembarangan. Dia adalah seorang pengusaha besar. Yang artinya memiliki uang dan kekuasaan untuk melakukan apa pun yang diinginkannya.Gabriel tidak perlu bergerak. Hanya perlu memegang teleponnya dan meminta seseorang melakukan sesuatu untuknya, maka tak lama dirinya akan mendapatkan kabar mengenai hal itu. Jadi jelas bukan hal aneh saat pria itu sudah mengetahui semuanya. Justru malah akan sangat aneh kalau dia tidak tahu apa-apa.Setelah ditinggalkan begitu saja di hari pernikahan, mustahil Gabriel sama sekali tidak mencari tahu dan hanya duduk tenang sambil mengayunkan kaki. Dia pasti meminta asisten pribadinya untuk melakukan banyak hal. Sampai dia mendapatkan semua kabar yang diinginkannya."Aku berjanji akan menyelesaikan hal ini," kata nggak Olivia berusaha menarik perhatian Gabriel lagi. Sungguh tidak akan pernah menyerah meski mengetahui bahwa pria itu sudah menikah dengan wanita lain.Dirinya sudah terlalu ter

"Aku tidak mengerti kenapa orang jahat selalu saja memiliki umur yang panjang." Gabriel berbicara sambil geleng-geleng kepala. Dirinya masih menggendong Evelyn di depan tubuhnya. Mereka bahkan baru mencapai pertengahan anak tangga menuju lantai 2, tapi pria itu sudah menggerutu. "Aku pikir itu agak sedikit tidak adil membiarkan orang jahat hidup lebih lama daripada orang lain." Dia berkata lagi dan Evelyn hanya memperhatikannya. Memandangi wajah itu dari bawah. "Bukankah itu artinya mereka hanya akan lebih lama membuat orang di sekitar mereka menderita? Itu hanya akan menyusahkan setiap orang yang ada di sekeliling mereka. Hanya akan menambah beban setiap orang. Konyol sekali kalau harus menunggu sampai mereka menyadari kesalahan mereka. Itu seperti menunggu benih mati untuk tumbuh." Kakinya tiba di lantai 2 dan Gabriel langsung berbelok menuju kamar Evelyn. Meski Gabriel tidak mengatakannya secara langsung dan hanya menggerutu seperti itu, tapi Evelyn tahu bahwa pria itu sedang