All Chapters of Pengantin Pengganti Tuan Gabriel: Chapter 21 - Chapter 30

Sebenarnya awalnya Gabriel ingin langsung mengantar Evelyn pulang setelah rapat pertamanya, tapi ternyata hari itu terlalu sibuk dan dirinya tidak memiliki waktu untuk mengantar Evelyn pulang. Rupa rupanya karena mengantar Evelyn ke kantor polisi, Gabriel melewatkan rapat penting dan itu membuatnya sedikit direpotkan setelahnya.Alhasil, Evelyn jadi menunggu di sana, di ruangan Gabriel. Awalnya Gabriel menjanjikan akan membawa Evelyn untuk makan siang di luar, karena tahu begitu membosankan hanya menunggu seperti itu tanpa melakukan apa pun. Tapi pada akhirnya mereka hanya makan di kantor dengan memesan online. Bahkan Gabriel tidak menghabiskan makan siangnya itu karena kesibukannya.Saat dia sedang rapat di luar bersama sekretarisnya atau William, Evelyn akan menunggu di ruangannya. Hanya memainkan ponsel dan bergerak ke sana ke mari saking tidak tahunya harus melakukan apa.Saat dia sedang berada di ruangannya pun mereka tidak mengobrol, karena Gabriel fokus dengan komputernya. Kada

Itu sudah sangat larut ketika Evelyn melihat cahaya yang cukup terang. Dirinya tidak tahu tepatnya jam berapa, tapi cahaya itu datang di tengah suasana kamarnya yang sudah gelap dan hanya ada penerangan lampu tidur.Evelyn tidak bangun sepenuhnya dan langsung memejamkan matanya lagi karena terlalu mengantuk. Pikirnya itu hanyalah hadir dari dalam mimpi saja. Tapi kemudian yang dirasakan oleh Evelyn adalah gerakan di ranjangnya. Awalnya dirinya sedikit terkesiap, tapi saat gerakan itu bertambah, Evelyn langsung berjengit kaget dan refleks bangun dari posisi berbaringnya.Evelyn mendapati Gabriel berbaring di sampingnya saat dirinya sudah duduk. Pria itu memejamkan mata dan sedang berbaring menyamping ke arah tubuhnya. Saat itu Evelyn langsung menyadari bahwa ternyata cahaya yang tadi dirinya lihat berasal dari pintu yang dibuka dari luar."Apa yang kau lakukan di sini?" Evelyn bertanya bingung.Gabriel yang saat itu sudah memejamkan matanya dibuat membuka matanya lagi. Dia menggelengka

Seorang wanita berdiri di depan sebuah gerbang rumah mewah. Memakai pakaian serba hitam dengan hoodie yang menutupi bagian topi di kepalanya. Kedua tangannya terkepal dan matanya tajam menatap ke arah rumah itu. Terlihat penuh dendam.Wanita itu tidak lain tidak bukan adalah Olivia dan rumah yang sedang dipandangi olehnya adalah rumah Gabriel. Rumah yang bahkan belum pernah diinjak olehnya barang sekalipun. Dan sekarang hanya dengan membayangkan seorang wanita lain tinggal di sana, Menghabiskan malam bersama Gabriel, hanya memikirkannya saja membuat Olivia murka sampai kepalanya terasa nyaris meledak.Bayangan itu luar biasa menyebalkan.Tubuhnya bergerak mendekat untuk menekan bel. Meski dirinya penuh kemarahan, tapi saat itu, saat melihat seorang pria berjalan menghampiri gerbang, Olivia langsung menarik senyum lebar. Berusaha membuatnya seramah mungkin agar dirinya tidak terlihat mencurigakan kemudian sampai diusir karena nampak tidak bersahabat."Maaf, ada yang bisa saya bantu? Si

Evelyn sudah menduganya bahwa itu akan terjadi kepada dirinya. Karena apa yang sejak awal dipilih olehnya memang sudah salah. Pasti akan ada waktu di mana seseorang mendatanginya seperti sekarang, melabraknya dan bersikap seolah-olah dirinya salah. Karena yang dilakukannya adalah mengisi apa yang seharusnya menjadi posisi orang itu.Sejak awal Evelyn sudah mengetahui bahwa Gabriel gagal menikah dengan calon pengantinnya. Wanita itu kabur dan Gabriel juga tidak menjelaskan alasannya. Yang artinya sejak awal pun Evelyn sudah tahu bahwa pasti akan ada kemungkinan wanita itu akan kembali ke hidup Gabriel.Hanya saja siapa sangka waktunya akan secepat itu.Evelyn tahu dirinya salah. Sejak awal dirinya dan Gabriel sama-sama mengambil keuntungan dari hubungan tersebut. Gabriel menggunakannya untuk menutupi rasa malu, tidak ingin dipandang mengenaskan oleh semua orang, jadi dia menutupi kejadian miris itu dengan mencari pengganti. Sedangkan dirinya menerima hubungan itu agar tidak perlu lagi

Akhir pekan kali ini, seperti akhir pekan lainnya, Gabriel akan bangun lebih siang dari hari-hari normal lainnya. Tidak ada kegiatan pergi ke kantor, jadi dia memanjakan diri sendiri dengan bangun terlambat. Itu adalah hal pertama yang harus dilakukannya saat akhir pekan.Setelah membuka mata dan meregangkan ototnya, Gabriel langsung mandi dan keluar dari kamarnya. Seperti biasa, Seperti pagi-pagi yang selalu dilewatinya, Gabriel pergi ke kamar Evelyn untuk mengecek Evelyn. Sudah tidak ada siapa apun di sana. Begitu juga di kamar mandi. Gabriel langsung turun dan tidak bertanya sama sekali kepada pelayan di rumahnya. Tahu Evelyn ada di mana.Gabriel langsung pergi menuju halaman belakang. Karena belakangan Evelyn selalu berada di sana setiap pagi. Dan benar saja. Gabriel melihatnya.Evelyn sepertinya teramat menyukai berada di sana. Gabriel selalu melihatnya tersenyum setiap kali Evelyn berada di sana. Dia tidak akan mengenakan alas kaki apa pun setiap kali berada di halaman. Membiark