Sean sudah berdiri di depan pintu dengan koper hitam di samping kakinya, mengenakan kemeja abu muda dan jas biru laut yang membuat sosoknya tampak semakin tegas.“Daddy beneran pergi hari ini?” tanya Ruelle sambil menarik ujung jasnya. Suaranya pelan, seolah berharap pertanyaan itu bisa mengubah keputusan sang ayah.Sean tersenyum dan berlutut di hadapan putrinya. “Iya, Sayang. Daddy cuma dua hari kok. Nanti pulang, Daddy bawa oleh-oleh.”“Yang banyak?” rengek Renzo sambil menyeringai lebar.“Yang paling banyak buat aku!” seru Leon cepat-cepat, membuat tawa kecil meledak di ruang tamu.Alya berdiri tak jauh di belakang mereka, memandangi adegan itu dengan hati yang hangat.Ia tahu, setiap kali Sean pergi, anak-anak selalu sedikit lebih manja dari biasanya. Dan anehnya, ia tidak keberatan. Ada sesuatu yang indah saat melihat suaminya berperan sebagai ayah—sabar, lembut, penuh kasih.S
Last Updated : 2025-10-13 Read more