"Kita istirahat saja dulu, Sean. Jalanan masih macet, percuma memaksakan diri," katanya dengan suara lelah.“Kau yakin?”“Tentu saja,” jawab Alya mantap.Jalanan masih penuh dengan mobil yang merayap pelan. Lampu-lampu kota berkedip lelah di kejauhan, seolah ikut merasakan kepenatan para pengendara. Di dalam mobil, Alya menyandarkan kepalanya pada jendela, matanya terasa berat.Sean melirik Alya, melihat lingkaran gelap di bawah matanya yang semakin jelas. Dia tahu betapa melelahkannya hari ini bagi mereka berdua. Tanpa berkata banyak, ia mengangguk setuju dan mengeluarkan ponselnya. Ia melakukan panggilan video dengan Bu Rina untuk memastikan keadaan Rey.Begitu wajah mungil putranya muncul di layar, hati Alya terasa lebih ringan. Wajahnya tampak sumringah."Rey, sayang, jangan nangis ya. Mama dan Daddy sebentar lagi pulang," ucap Alya dengan suara lembut. “Rey tidur saja ya. Besok pagi kalau Rey udah bangun, udah ngelihat Mama dan Daddy.”Di seberang layar, Rey masih terisak, tetapi
Last Updated : 2025-09-03 Read more