“Lepaskan aku, Sean!" Alya mendorong dada Sean dengan sekuat tenaga, tetapi pria itu tetap diam, tidak bergeming sedikit pun.Sean menatapnya lekat, seolah berusaha menangkap setiap emosi yang terpancar dari mata wanita itu. "Aku tidak akan pergi, Alya. Aku tidak akan membiarkanmu lari lagi."Alya menggeleng, air matanya semakin deras. "Kenapa? Kenapa kau selalu melakukan ini padaku? Kenapa kau terus menyakitiku?" suaranya bergetar, penuh luka.Sean terdiam sesaat sebelum akhirnya mengangkat tangan, hendak menyentuh wajah Alya, tetapi wanita itu menepisnya dengan kasar.Air mata Alya jatuh tanpa bisa ia tahan. Sesak yang selama ini ia pendam meledak begitu saja. Tubuhnya bergetar, dan ia berusaha keras menghapus air matanya dengan punggung tangan, tapi sia-sia. Air mata itu terus mengalir.Sean terdiam, wajahnya menegang melihat Alya menangis begitu dalam. Ia tidak pernah melihatnya seperti ini sebelumnya—begitu rapuh, begitu tersakiti."Kenapa...?" Alya akhirnya bersuara, suaranya se
Last Updated : 2025-08-26 Read more