“Bicara apa kamu?” Suara Arlo yang dalam dan dingin itu memotong, membuat Ayudhia dan Elvano terkejut secara bersamaan. Elvano menoleh ke belakang punggungnya. Buru-buru dia melepas tangan Ayudhia yang sejak tadi digenggam, lalu melangkahkan kaki dengan cepat berpindah ke belakang Ayudhia. “Tolong aku, Kakak Ipar,” bisik Elvano, tepat di telinga Ayudhia. “Arlo pasti akan menghajarku.” Ayudhia hanya bisa berdiri kaku, bingung, terjebak di antara dua saudara itu. Ayudhia menoleh sedikit, menatap Elvano yang sedikit membungkukkan badan agar bisa bersembunyi di belakang tubuhnya yang lebih mungil. “Suamimu ini selain dingin, dia juga galak dan suka menganiayaku,” lanjut Elvano berbisik. Tatapan Arlo datar. Dia mengambil satu langkah maju, tangannya terkepal, namun Arlo berhenti saat melihat Ayudhia yang berdiri canggung di antara mereka. Merasa harus melakukan sesuatu untuk meredakan suasana yang aneh ini, Ayudhia memutar kepalanya sedikit. Namun, belum sempat Ayudhia mengatakan se
Huling Na-update : 2025-07-24 Magbasa pa