"Marwa ... sejak kapan kamu ada di sini, Nak?" tanya Bu Salma salah tingkah, setelah ketiga lelaki yang bersamanya tadi pamit. Ia buru-buru menutup pintu ruangan Ammar rapat-rapat, seolah ingin menutupi apa yang baru saja terjadi di dalam sana."Sejak tadi, Ma. Sejak ijab kabul itu terucap dari bibir Mas Ammar," jawabnya dengan senyum termanis. Ia merasa harus terlihat tegar dan terkesan baik-baik saja di depan mertuanya itu. Semua sudah berakhir sekarang. Tak ada lagi yang perlu ditangisi."J-jadi tadi kamu sudah melihat semuanya, Nak?" Perasaan Bu Salma menjadi tidak enak pada Marwa. Ia mengkhawatirkan suatu hal. Bagaimana jika menantunya itu akan berubah pikiran, lalu membatalkan semua perjanjian yang sudah disepakati beberapa waktu lalu?"Tenang saja, Ma. Nggak usah cemas begitu. Marwa nggak akan membatalkan perjanjian kita, kok," ungkapnya seolah bisa membaca isi pikiran Bu Salma. "Justru malah bagus kalau mereka menikah, jadi nanti Mas Ammar ada yang mengurus. Begitu, kan, Ma?"
Last Updated : 2025-08-14 Read more