Perintahku menggema di kamar. Tanika tersenyum puas, berbaring telentang di ranjang, mengulurkan tangannya ke arah Serenity. Tubuhnya yang indah, dengan lekuk-lekuk yang memukau, kini menjadi pusat perhatian. Kulitnya yang mulus, payudaranya yang penuh dan kencang, pusarnya yang kecil, semua mengundang sentuhan.Atas perintahku, Serenity, tanpa ragu, merangkak mendekati Tanika. Bibirnya yang basah oleh sisa-sisa diriku kini mulai menjilati dan menciumi tubuh Tanika. Dari bibir, mulut Serenity yang hangat melumat bibir Tanika dengan lembut, sebuah ciuman yang menjanjikan lebih dari sekadar persahabatan. Lalu turun ke leher Tanika, menghisap kulitnya dengan lembut, meninggalkan jejak kemerahan. Tanika memejamkan mata, kepalanya sedikit mendongak, menikmati setiap sentuhan dari anggota baru di lingkarannya.Serenity terus turun, perlahan, memuja setiap inci tubuh 
Last Updated : 2025-09-03 Read more