Matahari telah naik, tapi belum terlalu terik. Valesco masuk ke sebuah toko roti yang baru buka. Tak ada asisten atau pengawal. Ia berdiri sendiri di depan etalase, memperhatikan satu per satu pilihan.“Croissant, brioche, dan... scone hangat” katanya pada pramusaji. “Juga satu teh herbal dan kopi hitam, tidak terlalu manis.”Ia memikirkan Leah saat memilih makanan itu. Lidah Leah yang lembut pasti lebih cocok dengan sesuatu yang ringan dan wangi, bukan makanan berat. Ia juga mengambil satu botol kecil madu dan yogurt, lalu membayangkan wajah Leah jika melihatnya bersikap begini, membeli sarapan untuk seseorang.Sesuatu yang dulu tak pernah ia lakukan. Bukan karena tak bisa, tapi karena tak pernah merasa perlu. Namun pagi ini, ia ingin melihat Leah tersenyum. Meskipun tubuh istrinya masih nyeri, Valesco ingin memastikan hati Leah tidak ikut terluka.Ia kembali ke kamar sekitar dua puluh menit kemudian. Kamar masih sepi, hanya terde
Last Updated : 2025-09-07 Read more