Dany tanpa sadar mendorong bingkai kacamatanya ke atas. Di balik lensa, kilatan rasa kagum melintas sesaat di matanya.'Ternyata, Nona Jessica ini lebih menarik daripada yang aku bayangkan,' pikir Dany.Pada saat itu, terdengar suara wanita yang lemah di telinganya."Kakak, maaf. Aku sudah merepotkan Kakak lagi."Dokter sudah membalut luka Ella, hanya saja wajahnya masih terlihat pucat.Dany langsung menghampiri, lalu menenangkan dengan nada lembut, "Omong kosong apa yang kamu katakan? Kamu hanya sedang sakit. Kakak sudah mencarikan dokter untukmu."Jessica melangkah maju. "Selamat siang, Nona Ella."Ella tersenyum sambil mengangguk."Dokter Jessica, panggil saja aku Ella," kata Ella.Pada dasarnya, Ella adalah seorang gadis yang sangat lembut. Justru karena itulah dia menderita kekerasan emosional oleh pria bajingan itu. Bahkan ketika penyakitnya kambuh, Ella tidak menyerang orang lain, melainkan mengarahkan pisau ke dirinya sendiri.Jessica menghela napas, lalu berkata, "Ella, selama
Read more