"Cantik, malam ini kamu yang jadi pusat perhatian, jangan berpakaian terlalu sederhana."Brielle tersenyum, "Aku tahu, kok. Aku sudah hubungi butik gaun, mereka akan datang dengan tim perias. Sekalian nanti mereka bisa mendandanimu juga.""Ah jangan, malam ini yang datang 'kan para pengagummu."Wajah Brielle memerah. "Jangan asal bicara, mereka semua cuma teman dan kolega."Syahira tertawa menggoda, lalu menambahkan, "Perlu nggak ya kita kabari Pak Niro, aku sih suka lihat persaingan antar pria.""Kamu ini ...." Brielle sontak merasa kesal. Ingin sekali rasanya dia menyusuri kabel telepon untuk menjewer Syahira.Pukul empat lewat tiga puluh sore, Brielle menerima telepon dari butik gaun. Mereka sudah lebih dulu menunggu di Hotel Muse.Saat Brielle berkemas hendak pulang, dia mendengar suara Cherlina dari depan, "Kalian cari siapa?""Apakah Nona Brielle ada di sini?"Brielle terkejut, lalu keluar dari ruang kerjanya. Dia melihat dua gadis muda yang terengah-engah sambil membawa setangka
Read more