Di perjalanan, Brielle terburu-buru, tetapi tetap terlambat sepuluh menit. Saat dia tiba, dia melihat sosok tinggi dan lembut sedang menemani kedua gadis kecil itu. Itu adalah Lambert. Brielle segera maju, berucap dengan nada menyesal, "Maaf, Pak Lambert. Aku terlambat lagi."Lambert menoleh, lalu bertanya dengan penasaran, "Akhir-akhir ini lagi sibuk ya?""Ya, aku kuliah di Universitas Kedokteran," jawab Brielle.Lambert tampak sedikit terkejut, lalu bertanya, "Besok Vivian ingin main ke rumah sampai siang hari, apa memungkinkan?""Bisa, besok aku seharian di rumah. Antar saja ke tempatku lebih pagi. Aku akan menjaganya dengan baik," sahut Brielle sambil mengangguk.Lambert tersenyum tipis. "Baiklah, maaf sudah merepotkan.""Nggak merepotkan sama sekali." Brielle tersenyum.Sekitar pukul 11 siang, Lambert mengantar Vivian ke rumah. Setelah itu, dia langsung pamit. Vivian dan Anya naik ke lantai dua menuju ruang bermain, sementara Brielle menemani mereka dengan penuh perhatian.Kedua a
Read more