Raline menduga bekas gigitan itu karena Brielle tidak mendapatkan sesuatu yang dia inginkan dalam hal tertentu, jadi dia malah menggigit tangan kakaknya. Memang hanya kakaknya yang selalu memanjakannya dan membiarkan semuanya. Kalau diganti pria lain, mungkin mereka sudah cerai berkali-kali."Raline," tegur Raka."Yang kubilang nggak salah, kok!" Raline membalas dengan wajah tak senang.Di meja makan malam, Raline bertanya pada Anya, "Anya, besok pagi bibi antar kamu ke sekolah, mau nggak?"Anak seusia Anya memang menyukai hal-hal baru, jadi dia mengangguk semangat. "Mau.""Bibi juga jemput kamu pulang sekolah, gimana?""Mau!"Gerakan mengunyah Brielle sempat terhenti. Raline boleh saja tinggal di rumah, itu bukan urusannya. Namun, sekarang dia bahkan ingin mengantar jemput anaknya? Brielle mulai merasa waspada. Raline akrab dengan Devina, sementara Devina tinggal di sekitar sini. Jangan-jangan Devina ingin Raline membawa Anya main ke rumahnya?"Kak Brielle, kamu nggak keberatan, 'kan?
Baca selengkapnya