Lady Eveline dan Anya berdiri di tepi jalan berbatu yang penuh lumpur kering, udara dingin menyengat kulit mereka saat angin membawa aroma anyir dari rawa terdekat. Di depan sana, kabut tebal menggantung rendah, menutupi atap-atap rumah kayu yang reyot dan pagar-pagar tua yang bengkok. Kabut begitu pekat hingga membuat pemandangan tampak seperti lukisan suram yang dioles dengan abu. Burung gagak sesekali terbang rendah, mengeluarkan suara serak sebelum menghilang ke dalam kabut. “Ini... pemukiman Lumor, Lady,” suara Anya pelan, menelan ludahnya. “Desa yang selalu tertutup kabut tebal, dan berada di pinggiran rawa Valtieri.” Lady Eveline menoleh, menatap Anya dengan kening berkerut, matanya menyipit, waspada. “Kau tahu dari mana Anya?” Anya menunduk, menggenggam erat ujung mantelnya yang kumal. “Aku... mempunyai teman yang berasal dari wilayah ini,” gumamnya, suaranya nyaris hilang diterpa angin. Eveline menghela napas panjang, menatap kembali ke arah kabut, bulu kuduknya meremang
Terakhir Diperbarui : 2025-07-05 Baca selengkapnya