Semua Bab Kini Aku Jadi Tantemu!: Bab 71 - Bab 80

"Aurora benar-benar terlalu memaksakan diri. Dulu seharusnya dia tidak melahirkan anak itu. Saat itu dia masih muda, seharusnya setelah keluar dari penjara, dia bisa menjalani hidup yang lebih baik. Tapi sekarang, dengan membawa beban seperti itu, bagaimana bisa dia menikah lagi dengan keluarga yang baik?""Nikah lagi? Di mata kalian para pria, perempuan itu cuma harus cari suami, ya?" Seorang wanita mandiri dengan sikap tegas langsung membalas.Teman laki-laki itu pun membalas dengan nada tajam, "Memangnya aku salah? Aku tahu kamu memang tidak berniat menikah, tapi Aurora punya anak jelas-jelas karena ingin menempel pada Ares. Dia ingin menaikkan status sosial. Jadi apa aku salah kalau berpikir begitu? Tapi sekarang, dia pernah dipenjara. Mana mungkin bisa diterima di Keluarga Anandara? Bawa-bawa anak pula, keluarga terhormat mana yang mau menerimanya? Padahal, kalau dia tidak punya anak, dengan statusnya sebagai anak angkat Keluarga Guntara ditambah wajahnya yang cantik, dia masih pu

Meskipun dia menikah dengan Ares, tetap saja dia akan menjadi ibu tiri Kael."Sudah, sudah, kalian jangan bertengkar lagi!" Nadira yang memang selalu menjadi penengah, segera memisahkan keduanya.Namun, pada saat itu, dia tiba-tiba berseru, "Ah! Putranya Aurora masih ada di sini!"Tubuh mungil Elric sempat tertutup oleh beberapa orang, baru kemudian terlihat oleh Nadira.Tadi, saat mereka sibuk saling adu mulut, tidak ada yang menyadari kehadirannya.Sementara itu, Aurora sedang ditarik pergi oleh Nevan, Shelly justru memandangnya dengan bingung, lalu bertanya pada Nadira, "Apa yang kamu bilang? Dia anak Aurora? Kamu pasti keliru. Kael ada di Keluarga Anandara. Aku tidak membawanya ke sini."Tentu saja dia tidak akan membiarkan Kael terlibat dalam situasi serumit ini, terlebih lagi, dia memang tidak berniat memperkenalkan Kael di hadapan orang-orang ini. Mereka tidak boleh tahu bahwa Kael adalah putra Aurora.Bagaimanapun, Kael akan kembali ke sisinya nanti. Kael adalah putranya."Ah?

Elric tidak menjawab, pandangannya terpaku tajam ke arah pinggir jalan.Aurora mengira dia bermaksud menunggu mobil untuk pulang, sampai suara klakson tiba-tiba terdengar. Aurora pun menoleh mengikuti arah suara itu. Saat melihatnya, dia terkejut bukan main.Dia tidak menyangka akan melihat Zayden!Dia menghentikan mobilnya di pinggir jalan, lalu segera turun dan berjalan mendekat ke arah mereka."Tuan Zayden, Anda kenapa bisa ada di sini?" Aurora merasa ini sungguh suatu kebetulan.Kebetulan yang tepat. Dia tak bisa membiarkan Elric terus lapar karena harus menemaninya. Maka Aurora pun berkata dengan inisiatif, "Elric belum makan malam. Semua salahku, tadi ada sedikit masalah. Aku titipkan Elric pada Anda, tolong segera bawa dia pulang, ya."Namun, Elric justru melingkarkan tangannya di lehernya dan tidak mau melepaskan, sama sekali tidak menunjukkan tanda-tanda ingin berpindah ke pelukan Zayden.Sementara pria itu bukannya marah, malah tersenyum kecil. "Kenapa? Sudah tidak mau sama A

Selama Elira ikut dipenjara, maka satu saingan beratnya akan tersingkir.Ares tak lagi memiliki tunangan. Ditambah lagi, Aurora pernah dipenjara. Keluarga Anandara tentu tidak akan dengan mudah menyetujui mereka bersatu kembali. Jika itu terjadi, pertunangan antara Keluarga Anandara dan Keluarga Guntara kemungkinan besar akan dibatalkan. Dan saat itulah, dia memiliki peluang besar. Cukup dengan membawa Kael untuk tes DNA, maka dia bisa langsung menikah ke dalam Keluarga Anandara!Aurora tidak tahu kenapa Shelly terlihat begitu emosional, seolah-olah dia menyimpan dendam mendalam terhadap Elira. Padahal dulu, saat Aurora dijadikan kambing hitam, Shelly sempat menghiburnya, mengatakan itu adalah bentuk balas budi terakhir pada Keluarga Guntara, dan setelah itu, dia tidak akan berutang apa pun lagi pada mereka. Shelly bahkan membujuk Aurora untuk menggantikan Elira di balik jeruji.Namun kini, orang yang paling berubah justru adalah Shelly."Shelly, aku benar-benar tidak ingin mempermasal

Aurora merasa dadanya tiba-tiba sesak, dan matanya langsung basah.Dia menggigit bibir, suaranya nyaris tak terdengar, "Terima kasih sudah percaya padaku…"Ucapan pria itu benar-benar menyentuh hatinya, membuat dinding es di dalam dirinya perlahan mulai mencair.Apa yang dimaksud Zayden, adalah bahwa dia percaya Aurora tidak bersalah. Namun, dia juga tahu Aurora menyembunyikan sesuatu yang belum bisa diungkapkan, jadi dia memilih berpura-pura tidak tahu.Itulah sebabnya Aurora begitu bersyukur dari lubuk hatinya.Air mata Aurora akhirnya tak bisa lagi ditahan dan jatuh perlahan.Dia menundukkan kepala, bahunya sedikit bergetar.Tak disangka, di hadapan pria asing ini, dia justru merasakan kepercayaan dan kehangatan yang belum pernah dia rasakan sebelumnya. Sementara orang yang paling dia percaya, kakak tertuanya, justru menghantamnya paling keras, memaksanya menanggung kesalahan Elira. Lalu tunangan yang paling dia cintai, sejak awal tak pernah memercayai satu kata pun darinya. Dia ya