Aurora segera menyadari niatnya dan berusaha keras melepaskan diri. "Ares, lepaskan aku! Jangan seperti ini!" Namun, Ares sama sekali tak peduli, dia menekannya ke dinding dan menunduk, berusaha menciumnya.Aurora pun memalingkan wajah sekuat tenaga, suaranya bergetar seperti hendak menangis."Ares, kamu sudah gila! Lepaskan aku!""Aku tidak gila!" Suara Ares terdengar mengguncang, ada nada kegilaan di dalamnya. "Aurora, kamu milikku! Selamanya kamu akan jadi milikku!"Air mata Aurora mengalir deras. Dia berjuang sekuat tenaga, tetapi tetap tidak mampu melawan kekuatan Ares.Dalam keputusasaan, dia berteriak kencang, "Tolong! Tolong aku!"Saat harapannya nyaris padam, tiba-tiba, bayangan gelap melesat ke arahnya, dan detik berikutnya Ares diseret menjauh dengan paksa."Lepaskan dia."Suara Zayden terdengar dingin, penuh wibawa, dan tak terbantahkan.Gerakan Ares seketika terhenti. Dia mendongak menatap Zayden, wajahnya langsung pucat."Om..." Suaranya terdengar serak.Zayden menarik
Baca selengkapnya