Bree menata bantal di belakang punggung Rad --untuk tempatnya bersandar, hanya agar terlihat jika melakukan sesuatu. Rad masih harus terlihat sakit, karena saat mereka sampai di kamar, Ben dan Bastien sudah menunggu. Mereka kini memandang Rad, sementara dia berbaring dengan hati-hati. Dan ini membutuhkan kesabaran lebih. Setelah agak lama berakting sakit, Rad mulai bosan. Dia tadi berharap akan lebih bebas saat sampai di kamar, tapi tidak semudah itu. “Apa lukamu parah sekali?’ tanya Ben, sambil berjalan mendekat, lalu memandang bahu Rad dengan seksama. “Aku tak akan mati, tapi sakit tentunya.” Rad mengernyit untuk melengkapinya. “Hah! Siapa yang melakukan ini?!” Ben berseru jengkel sambil membanting mantel yang sejak tadi ada di tangannya ke lantai. “Susah payah aku menyiapkan semuanya kini semuanya harus dicemari oleh perbuatan nekat seperti ini," omel Ben. “Tapi siapa?” Bastien menyela, sambil menatap Rad. “Saya tidak punya jawaban untuk itu. Saya bersama Anda saat itu. Anda
Last Updated : 2025-09-18 Read more