“Bree? Kau harus bangun. Kita sebentar lagi akan sampai.” Rad mengelus hidung dan pipi Bree dengan bebas, karena kepala Bree ada di atas pangkuannya. “Hhh?” Bree menggeliat, dan mengangkat kepala, memandang ke luar jendela kereta dan hanya melihat salju, tapi setelah melihat lebih lama, Bree bisa melihat tembok pembatas. Mereka sudah nyaris sampai di depan gerbang kastil Marseilles. “Kau tidur nyenyak sekali,” kata Rad, sambil menumpangkan kakinya. Akhirnya bisa sedikit bebas bergerak. Sejak tadi Rad hanya diam, dan melamun tanpa bergerak sedikit pun, agar Bree tidak terbangun. “Dan salah siapa aku sekarang sangat mengantuk?” Bree memicingkan mata, menatap Rad dengan galak “Aku tidak tahu salah siapa. Tapi seingatku kita melakukan kegiatan menyenangkan yang mutual. Jadi tidak ada yang bersalah disini.” Bree memberengut, tak bisa membantah. Karena adalah bohong jika mengatakan dia tidak menikmati. “Dan aku mudah tertidur karena kau masih sering diam,” kata Bree. Membelokkan pemb
Terakhir Diperbarui : 2025-09-21 Baca selengkapnya